KN.Ular Laut 405 yang merupakan salah satu kapal patroli yang dimiliki oleh Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) dalam melaksanakan tugas keamanan dan keselamatan di wilayah zona timur Indonesia. Kapal ini dirancang memiliki kecepatan maksimal 22 knot dengan putaran mesin 2300 rpm untuk melakukan operasi di daerah perbatasan. Dalam pengoperasiannya KN.Ular Laut 405 mengalami getaran yang berlebih ketika putaran mesin mencapai 1800 rpm. Getaran ini dirasakan oleh awak kapal dan sangat mengganggu kenyamanan dan kelancaran operasional kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai frekuensi dan amplitudo getaran torsional pada poros baling-baling. Pemodelan getaran torsional dimodelkan dari bentuk elemen massa inersia yang dihubungkan dengan pegas. Hasil penelitian didapatkan untuk nilai frekuensi natural pada sistem poros maksimum sebesar 110,9642 Hz pada amplitudo simpangan pertama (𝜃1) sebesar 0,032719 rad, amplitudo simpangan kedua (𝜃2) sebesar 0,0305690 rad dan amplitudo simpangan ketiga (𝜃3) sebesar 0,03176 Rad, dan simpangan keempat (𝜃4) sebesar 0,032089 rad. Menurut standar ABS (American bereau of shipping), besar getaran amplitudo di kapal sebesar 0,25 rad -0,75 rad dan bila dibandingkan perhitungan teoritis amplitudo getaran maskimun 0,032719 sehingga tingkat getaran torsional pada sistem poros KN Ular Laut 405 mencapai < 24,95 %, maka tingkat getaran torsional pada KN.Ular Laut 405 berada pada tingkat yang tidak membahayakan.