Latar Belakang : Nyeri haid atau dismenore merupakan kram yang menyakitkan yang berasal dari uterus yang terjadi selama menstruasi dan merupakan satu penyebab paling umum nyeri panggul dan gangguan menstruasi. Penyebab utama dismenore primer adalah karena terjadinya peningkatan atau produksi yang tidak seimbang dari prostaglandin endometrium selama menstruasi. Zat limeone dalam lemon (citrus) akan mengontrol prostaglandin dan mengurangi rasa nyeri. Tujuan : Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah pemberian aroma terapi lemon (Cytrus) berpengaruh terhadap penurunan nyeri dismenore pada siswi di SMAN 1 Sungai Ambawang. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan desain quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan pre and post tes with control yaitu melakukan intervensi pada dua kelompok dengan jumlah responden sebanyak 34 responden dan masing-masing kelompok terbagi menjadi 17 responden. Analisa bivariat menggunakan uji menggunakan uji wilcoxon. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian aroma terapi lemon (Cytrus) terhadap penurunan nyeri dismenore dengan nilai p 0,005 yaitu p : 0,000 yang berarti Ha diterima Ho ditolak. Kesimpulan : Terdapat pengaruh antara pemberian aroma terapi lemon (Cytrus) terhadap penurunan nyeri dismenore.
Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit kompleks yang menurunkan kualitas hidup pasien dengan akibat terjadinya komplikasi. Penangganan dapat diberikan rendam kaki air hangat jahe. Kandungan jahe yaitu minyak atsiri dapat memperlebar pembuluh darah yang nantinya berefek menurunkan tekanan darah. Sudah banyak yang menggunakan rendam kaki untuk menurunkan tekanan darah di Wilayah Puskesmas Tanjung Hulu Pontianak Timur.Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana pengalaman rendam kaki air hangat jahe dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi di Wilayah Puskesmas Tanjung Hulu Pontianak Timur.Metode: Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah partisipan 5 orang yang diambil dengan teknik snowball sampling pengumpulan data diperoleh melalui teknik wawancara terstruktur.Hasil: Pengalaman partisipan yaitu perasaan yang dirasakan oleh partisipan memberikan rasa enak dan nyaman, manfaat dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi nyeri, waktu melakukan pada pagi hari dan waktu yang dilakukan sekitar 10-20 menit, prosedur dalam melakukan rendam kaki air hangat jahe dengan jahe diiris- iris/ditumbuk/digeprek, jenis jahe yang sering digunakan yaitu jahe putih dan jahe kuning, tidak ada efek samping yang muncul setelah melakukan rendam kaki air hangat jahe.Kesimpulan: Didapatkan 6 tema yaitu perasaan setelah melakukan rendam kaki air hangat jahe, manfaat rendam kaki air hangat jahe dalam menurunkan tekanan darah, waktu melakukan rendam kaki air hangat jahe, prosedur dalam melakukan rendam kaki air hangat jahe, jenis jahe yang digunakan, efek samping yang muncul setelah melakukan rendam kaki air hangat jahe.Rekomendasi : Diharapkan bagi penderita hipertensi dapat memanfaatkan terapi rendam kaki air hangat jahe sebagai terapi alternatif dalam menurunkan tekanan darah.
ABSTRAK Desa pulau lemukutan memiliki mayorits masyarakat berprofesi sebagai nelayan masyarakat memanfaatkan potensi laut untuk kehidupan sehari dan peningkatan kesejahteraan yang sejalan dengan negara Indonesia sebagai negara kemaritiman. Salah satu yang paling berpengaruh masyarakat pulau lemukutan cenderung mengkonsumsi hanya hasil lautan bahkan hasil lautan yang dikeringkan seperti ikan asin yang jelas mengandung kadar garam yg tinggi yang merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan dalam melakukan upaya pencegahan, mengurangi kecemasan dan meminimalkan resiko terjadinya komplikasi dari hipertensi. Metode palaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah Edukasi menggunakan media audio visual dapat meningkatkan pengetahuan dan menurunkan tingkat kecemasan pada penderita hipertensi terhadap komplikasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data sebelum diberikan edukasi hipertensi menggunakan media audio visual sebagian besar peserta memiliki pengetahuan dan kemampuan pada kategori rendah yaitu 53,3%, kategori sedang yaitu 36,6% dan kategori tinggi yaitu 10%. Sedangkan setelah diberikan edukasi hipertensi menggunakan media audio visual diperoleh pengetahuan dan kemampuan pada kategori sedang yaitu 73,3% dan kategori tinggi yaitu 20 %, dan kategori rendah 6,6% serta sebelum diberikan edukasi hipertensi menggunakan media audio visual sebagian besar peserta memiliki kecemasan pada kategori sedang yaitu 43,3%, kategori ringan yaitu 40%, kategori berat yaitu 3,3% dan kategori tidak cemas 13,3%. Sedangkan setelah diberikan edukasi hipertensi menggunakan media audio visual diperoleh kecemasan pada kategori tidak cemas yaitu 66,6%, kategori ringan yaitu 26,6 %, dan kategori sedang 6,6%. Maka dapat disimpulkan bahwa edukasi hipertensi menggunakan media audio visual mampu meningkatkan pengetahuan, menurunkan kecemasan serta kemampuan masyarakat dalam pencegahan komplikasi dari hipertensi. Kata Kunci : Edukasi, Pengetahuan, Kecemasan, Audio visual ABSTRACT The village of Lemukutan Island has a majority of people who work as fishermen, the community utilizes the potential of the sea for daily life and increased welfare which is in line with Indonesia as a maritime country. One of the most influential people on Lemukutan Island tends to consume only marine products, even dried marine products such as salted fish which clearly contain high levels of salt, which is one of the factors that causes hypertension. The purpose of community service is to increase awareness and ability to take preventive measures and minimize the risk of complications from the disease. The method of implementing community service is education using audio-visual media to increase knowledge and reduce anxiety levels in people with hypertension about complications. The results of community service obtained data before being given hypertension education using audio-visual media, most of the participants had knowledge and abilities in the low category, namely 53.3%, the medium category, namely 36.6%, and the high category, namely 10%. Meanwhile, after being given hypertension education using audio-visual media, knowledge and abilities were obtained in the medium category, namely 73.3% and in the high category, namely 20%, and in the low category, 6.6% and before being given hypertension education using audio-visual media, most participants had anxiety about the moderate category is 43.3%, the mild category is 40%, the severe category is 3.3% and the category is not anxious 13.3%. Meanwhile, after being given hypertension education using audio-visual media, anxiety was obtained in the non-anxious category, namely 66.6%, the mild category, namely 26.6%, and the moderate category, 6.6%. The conclusion community service explain that hypertension education using audio-visual media can increase knowledge to reduce anxiety and the community's ability to prevent complications from hypertension Keywords: Education, Knowledge, Anxiety, Audio visual
ABSTRAK Krisis kesehatan sering kali menyebabkan adanya korban luka/sakit hingga timbulnya korban jiwa. Hal ini memerlukan respon yang cepat dan tanggap sebagai upaya penanggulangan awal mulai dari fase pra, darurat dan pasca krisis kesehatan. Tujuan PKM INI adalah meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sebagai bentukupaya penanggulangan krisis kesehatan yang terjadi di Desa Pulau Lemukutan. Adapun metode palaksanaan yang digunakan adalah pemberian penyuluhan kesehatan terkait krisis kesehatan mulai dari fase pra, darurat dan pasca krisis Kesehatan.Peserta diukur pengetahuannya sebelum & sesudah diberikan penyuluhan Kesehatan menggunakan kuesioner. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan pengetahuan masyarakat sebelum diberikan penyuluhan kesehatan kategori rendah 66,7%, sedang 26,6% dan tinggi 0,67% sedangkan etelah diberikan penyuluhan kesehtan meningkat dengan kategori pengetahuan tinggi 76,6% dan sedang 23,3%. Dari hasil diatas, maka disimpulkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman `signifikan pada masyarakat setelah diberikan penyuluhan terkait krisis kesehatan. Krisis kesehatan yang terjadi pada daerah pesisir pantai dapat berupa gelombang tinggi disertai dengan angin kencang. Dampak dari krisis kesehatan tersebut bisa saja menyebabkan adanya kesakitan, kecacatan dan kematian. Namun dengan mengetahui bagaimana penanggulangan krisis kesehatan tersebut maka dapat meminimalisir dampak yang terjadi. Kata Kunci: Krisis Kesehatan, Penanggulangan, Penyuluhan Kesehatan ABSTRACT Health crises often cause injuries/illnesses to fatalities. This requires a rapid and responsive response as an initial response starting from the pre, emergency and post-crisis phases of health. The purpose of community service is to increase community preparedness in efforts to overcome the health crisis that occurred in Pulau Lemukutan Village. The implementation method used is the provision of health counseling related to health crises starting from the pre, emergency and post-crisis phases of health. Participants were measured for their knowledge before and after health counseling using questionnaires. The results of community service obtained community knowledge before being given health counseling in the low 66.7%, medium 26.6% and high 0.67% categories, while after being given health counseling increased with high knowledge categories of 76.6% and medium 23.3%. Judging from the results above, it can be concluded that there is a significant increase in knowledge and understanding in the community after counseling related to the health crisis. Health crises that occur in coastal areas can be in the form of high waves accompanied by strong winds. The impact of the health crisis can cause pain, disability and death. But by knowing how to overcome the health crisis, it can minimize the impact that occurs. Keywords: Health Crisis, Countermeasures, Health Counseling
ABSTRAK Lemukutan adalah daerah pesisir pantai, mayorits masyarakatnya bekerja sebagai nelayan yang berarti masyarakat memanfaatkan hasil laut untuk kehidupan sehari serta peningkatan kesejahteraan yang sejalan dengan negara Indonesia sebagai negara kemaritiman. Salah satu paling berpengaruh yaitu masyarakat pulau lemukutan mengkonsumsi hanya hasil lautan bahkan hasil lautan yang dikeringkan seperti ikan asin dan rumput laut yang dibikin manisan yang mengandung kadar garam dan gula yang tinggi yang merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi dan diabetes melitus sehingga berisiko mengalami gagal ginjal kronis. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran diri masyarakat dan kemampuan dalam melakukan upaya pencegahan dan meminimalkan resiko terjadinya penyakit tersebut. Metode palaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah edukasi dan skrining tentang penyakit hipertensi dan diabetes melitus dalam upaya pencegahan gagal ginjal kronis kepada masyarakat Desa Lemukutan. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data sebelum edukasi diperoleh tingkat pengetahuan sebagian besar peserta berada pada kategori sedang yaitu 60 %, kategori rendah yaitu 30% dan kategori tinggi yaitu 10%. Sedangkan setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat yaitu pada kategori tinggi yaitu 63,33% dan kategori tinggi yaitu 30 % dan kategori rendah 6,6 %. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang konsep pencegahan penyakit serta deteksi dini penyakit ginjal menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir keterlambatan dalam mengenal tanda-tanda munculnya penyakit ginjal. Kata Kunci: Edukasi, Skrining, Gagal Ginjal ABSTRACT Lemukutan is a coastal area, the majority of the people work as fishermen, which means that people use marine products for their daily lives and increase their welfare which is in line with Indonesia as a maritime country. One of the most influential is that the people of Lemukutan Island consume only marine products and even dried marine products such as salted fish and seaweed which are made into sweets that contain high levels of salt and sugar which are one of the factors that cause hypertension and diabetes mellitus so that they are at risk of experiencing chronic kidney failure . The purpose of community service is to increase people's self-awareness and ability to make efforts to prevent and minimize the risk of the disease. The method of implementing community service is education and screening about hypertension and diabetes mellitus in an effort to prevent chronic kidney failure for the people of Lemukutan Village. The results of community service obtained data before education obtained that the knowledge level of most participants was in the medium category, namely 60%, the low category, namely 30%, and the high category, namely 10%. Meanwhile, after being given education, there was an increase in public knowledge, namely in the high category, namely 63.33% and in the high category, namely 30% and in the low category, 6.6%. Increasing public knowledge about the concept of disease prevention and early detection of kidney disease is an effort to minimize delays in recognizing the signs of kidney disease. Keywords: Education, Screening, Renal Failure
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.