Background: Adolescents experience growth and significant changes in body composition which influence physical activity and response to sport or exercise. The level of physical fitness in adolescent girls is usually lower than that of boys, due to differences in body composition and levels of physical activity. The aim of this study was to examine the relationship between fat mass percentage, body composition, physical activity, and physical fitness.Design and Methods: This study used an analytical observational, and cross-sectional design with total samples consisting of 70 male and female students aged 14-15 years. They were selected through simple random sampling, and the data collected were anthropometric measurements, body composition, physical activity and physical fitness. In addition, the Pearson correlation test was used for data analysis.Results: The results showed that 68.57% of participants had a normal body mass index, 74.3% had moderate physical activity, and 44.28% had fat mass percentage including an obesity category and, 54.29% had low physical fitness. Furthermore, the Pearson test showed a significant relationship between physical activity, body mass index and fat mass percentage with physical fitness.Conclusions: An increased fat mass percentage is associated with decreased levels of physical fitness. Furthermore, a good determinant of low physical fitness in obese conditions is the percentage of fat mass rather than BMI.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran sirkuit terhadap kebugaran jasmani dan motivasi belajar peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan ialah kuantitatif dengan desain randomized control group pretest-posttes design. Terdapat dua kelompok sebagai sampel penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kebugaran jasmani peserta didik adalah Tes kebugaran Jasmani Indonesia(TKJI) usia 10-12 tahun, dan untuk motivasi belajar menggunakan angket. Data dianalis dengan menggunan uji independent sampel t test. Hasil dari penghitungan data menunjukkan nilai sig (2tailed) kebugaran jasmani 0.023 < 0.05 yang menunjukkan ada perbedaan kebugaran jasmani kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sedangkan untuk motivasi belajar menunjukkan nilai sig(2-tailed) 0.000 < 0.05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan kebugaran jasmani dan motivasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kata kunci :Pembelajaran sirkuit, kebugaran jasmani, motivasi belajar

Latar Belakang: Penelitian ini  bertujuan untuk  mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap kecepatan tendangan pada cabang olahraga  karate  SMAN 1 SOOKO. Metode: Penelitian ini  merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan statistik dari  dua variabel, yaitu: Latihan Skipping dan Kecepatan Tendangan.Populasi dalam penelitian ini  atlet karate  SMAN 1 SOOKO  yang  berjumlah 25 orang (15 putra dan 10 putri).Sampel menggunakan teknikproporsional sampling karena peneliti mendapatkan saran dari  pelatih dengan sampel 14 orang yang  terdiri dari  7 putra dan 7 putri atlet karate  SMAN 1 SOOKO . Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini  dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan skipping terhadap kecepatan tendangan)  pada cabang olahraga  karate  SMAN 1 SOOKO  (Mean = 141.50). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada uraian diatas, dapat disimpulkan  terdapat pengaruh latihan skipping terhadap kecepatan pada atlet SMAN 1 SOOKO  X.1, X.2 dan Y.1, Y.2   hasil (Mean= 141,50 dan 40,0). Peneliti merekomendasikan melakukan latihan  skipping selama 2 pertemuan/minggu meningkatkan kekuatan  atlet.