Pendidikan bagi peserta didik telah memasuki paradigma baru di masa pandemi COVID-19 pada lima bulan terakhir. Kebijakan yang ditempuh pemerintah dengan menetapkan merdeka belajar menjadi era baru dalam dunia pendidikan. Peserta didik pada satuan tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi perlu menyesuaikan diri dengan situasi baru dalam proses belajar era merdeka belajar masa kini. Situasi pandemi COVID-19 mengajak pendidikan untuk melakukan aktivitas belajar dan pembelajaran secara tidak langsung melalui media berbasis online dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi hasil revolusi industri 4.0. Pendidikan melalui media berbasis online memberikan peluang bagi peserta didik untuk berkembang secara mandiri dengan pembinaan dan bimbingan dari para pendidik dan tenaga kependidikan pada tingkat dasar hingga pendidikan tinggi. Peserta didik membutuhkan bentuk pendidikan yang tepat agar mampu menyesuaikan kondisi pribadi dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam pendidikan era merdeka belajar. Pendidikan berpikir kritis menjadi salah satu alternatif bagi peserta didik untuk membekali aspek fisik dan psikis agar mampu menyesuaikan diri dalam pendidikan di era medeka belajar. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran deskriptif mengenai pentingnya pendidikan berpikir kritis bagi peserta didik di era merdeka belajar. metode penelitian ini menggunakan studi pustaka. sumber data adalah artikel penelitian dan buku-buku yang relevan dengan tujuan penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis isi (conten analys) dan instrumen penelitian berupa chek list sumber data penelitian yang di butuhkan. hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan berpikir kritis bagi peserta didik menjadi kebutuhan penting di era merdeka belajar. sehingga pendidik dan tenaga kependidikan perlu menyediakan fasilitas dalam menyediakan pendidikan berpikir kritis bagi peserta didik.

Generation Z readiness of students to be an important thing that must be considered in order to be able to compete and survive during the demographic bonus period and participate in assisting Indonesia in achieving the goal of sustainable development in the form of poverty in 2030. Proper storage method is one of the aspects that must be owned so that later will have the appropriate reserve funds as desired. To find the dominant factors of investment in generation z students in Bandung, the authors use a factor analysis method that will reduce and rank the dominant factors raised in this study by collecting quantitative data on 207 respondents. The results of this study found five new factors with dominant factors in the form of investment finance issues. So this research can provide input to the government in increasing investment interest for generation Z students. Keywords: Investment, Finance, Generation Z Students   Kesiapan mahasiswa generasi z terhadap keuangan menjadi hal penting yang harus diperhatikan agar dapat bersaing dan bertahan hidup pada masa bonus demografi dan berpartisipasi membantu Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berupa tidak adanya kemiskinan di tahun 2030. Metode penyimpanan yang tepat adalah salah satu aspek yang wajib dimiliki agar nantinya akan memiliki cadangan dana yang sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menemukan faktor dominan dari investasi pada mahasiswa generasi z di Bandung, penulis menggunakan metode analisis faktor yang akan mereduksi dan mengurutkan faktor-faktor dominan yang diangkat pada penelitian ini dengan mengumpulkan data secara kuantitatif terhadap 207 responden. Hasil penelitian ini ditemukan lima faktor baru dengan faktor dominan berupa isu keuangan investasi. Sehingga penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah dalam meningkatkan minat berinvestasi bagi mahasiswa generasi Z. Kata kunci : Investasi, Keuangan, Mahasiswa Generasi Z.

Adolescent is one of the stages in human life that is very critical, because it is a stage of transition from childhood to adulthood. At this stage a lot of changes occur in adolescents, such as physical, emotional and social changes. This period of change is commonly referred to as the period of puberty. The puberty period is also considered an overlapping period because it covers the final years of the childhood period and the early years of the teenage period. Changes experienced by adolescents in the puberty period are often troubling because the various changes that occur are considered as a very disturbing clumsiness. As good puberty teenagers, they are expected to understand the physical, emotional and social changes they experience. School counselors have a large role in helping students deal with periods of puberty. This role is reflected in the counseling guidance service provided to help students deal with the period of puberty so that giving birth to a good assessment of the puberty teenager on the changes they experience and puberty teenagers will have a positive self-concept in their lives. Guidance and counseling services provided by school counselors in helping students deal with periods of puberty cannot be done alone. Requires cooperation in the collaborative paradigm in implementing it. The implementation of guidance and counseling services with the collaboration paradigm enables counselors to use other resources to support the implementation of services

Keluarga memegang peranan penting pada kegiatan suatu negara karena  permintaan dan penawaran uang dan barang bermula dari keluarga. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan suatu negara, semakin kuat dan baik ekonomi kelauarga maka akan semakin kuat dan sejahtera pula suatu negara. Sejak tahun 2020 hampir seluruh negara menghadapi dan terkena pandemi Covid 19. Imbas virus tersebut memukul perekonomian Indonesia dan menghantam hampir seluruh lapisan masyarakat pada semua sektor baik formal maupun informal. Meningkatnya pengangguran karena penurunan kegiatan industri, transportasi, pendidikan dan lainnya mengakibatkan perekonomian masyarakat terseok-seok terutama ekonomi keluarga (rumah tangga). Pendapatan keluarga menjadi menurun, apalagi sejak pemerintah memberlakukan kebijakan mengurangi kegiatan di luar rumah seperti Physical distancing, social distancing, PSBB serta PPKM. Penurunan pendapatan keluarga ini tidak hanya menimbulkan dampak ekonomi secara mikro yaitu turunnya kesejahteraan keluarga, tetapi juga makro dengan turunnya indeks kemakmuran negara serta munculnya masalah sosial dan psikologis. Untuk itu dibutuhkan kepedulian dan kerjasama seluruh elemen masyarakat untuk menghadapi dampak Pandemi ini, salah satunya dengan memberikan edukasi ketahan ekonomi keluarga.

The purpose of the study was to describe: (1) socioeconomic status, (2) self-concept, (3) the relationship between socioeconomic status and students' self-concept. The method used in this research is descriptive quantitative correlation type, with a population of research 332 students of SMAN 1 Rao Pasaman. A sample of 182 students, selected by Proportional Stratified Random Sampling using a Likert scale model instrument. The results showed that: (1) socio-economic status was seen from the education level of the parents with a percentage of 45.58% with the category of basic education level, namely: did not pass SD, SD, and SLTP, socio-economic status was seen from the type of work of parents with percentage of 62.4% with semi-skilled category, socioeconomic status seen from the total income of parents with a percentage of 45.3% in the category below one million rupiah, (2) students' self-concept is in the positive category with a percentage of 68.88% from ideal, (3) there is a significant relationship that positive relationship between socioeconomic status and students' self-concept, the contribution of socioeconomic status to selfconcept is 3.9%. This means that socioeconomic status can be used as a predictor to predict self-concept.