Crisis conditions and populist actors in several literatures show a significant relationship, especially in crises that are endogenous or caused by human actions. In an exogenous crisis, the process of politicizing these situations and conditions becomes difficult, because the nature of the crisis is caused by accidental shocks or beyond human control, which tends to create uncertainty about what actions to take. Based on the theory developed by Bobba Hubé (2021a), the relationship between populist actors and crisis situations and conditions is not only when action is needed to weaken or solve problems, furthermore, populist actors can also act as crisis facilitators whose role is to spread a sense of crisis (Bobba Hubé, 2021a). Anies Baswedan is known as one of the populist actors who won the 2017 DKI Jakarta Provincial election. As a regional head, Anies Baswedan also has the responsibility to be able to handle the Covid-19 pandemic outbreak in DKI Jakarta Province. This article will analyze the response of populist actors, in this case Anies Baswedan, to the initial phase (January – March 2020) of the Covid-19 pandemic crisis. The results of this study indicate that Anies Baswedan as a populist actor, not only seeks to weaken crisis situations and conditions through regional quarantine or lockdown policy proposals, but also acts as an actor facilitating crisis situations and conditions, thus providing a foothold or legitimacy for the proposed policies.Keywords: Crisis, Populism, Pandemic Covid-19 AbstrakKondisi krisis dan aktor populis pada beberapa literatur menunjukan keterkaitan yang cukup signifikan, khususnya pada krisis yang bersifat endogen atau disebabkan oleh tindakan manusia. Pada krisis yang bersifat eksogen proses politisasi akan situasi dan kondisi tersebut menjadi sulit, karena sifat krisis yang disebabkan oleh guncangan tidak disengaja atau diluar kendali manusia, sehingga cenderung memunculkan kegamangan atas tindakan yang harus dilakukan. Berdasarkan teori yang dibangun oleh Bobba Hubé (2021a), keterkaitan antara aktor populis dengan situasi dan kondisi krisis tidak hanya pada saat dibutuhkannya tindakan yang dapat melemahkan atau menyelesaikan masalah, lebih jauh dari itu, aktor populis juga dapat bertindak sebagai fasilitator krisis yang berperan untuk menyebarkan rasa krisis (Bobba Hubé, 2021a). Anies Baswedan dikenal sebagai salah satu aktor populis yang berhasil meraih kemenangan pada pilkada Provinsi DKI Jakarta tahun 2017. Sebagai kepala daerah, Anies Baswedan juga memiliki tanggung jawab untuk dapat menangani wabah pandemi Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta. Artikel ini akan menganalisis bagaimana respon aktor populis, dalam hal ini Anies Baswedan, terhadap fase awal (Januari – Maret 2020) krisis pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Anies Baswedan sebagai aktor populis, tidak hanya berupaya untuk melemahkan situasi dan kondisi krisis melalui usulan kebijakan karantina wilayah atau lockdown, melainkan juga berperan sebagai aktor yang memfasilitasi situasi dan kondisi krisis, sehingga memberikan pijakan atau legitimasi atas usualan kebijakan yang diajukan.Kata kunci: Krisis, Populisme, Pandemi Covid-19
Kepemimpinan kepala daerah adalah salah satu faktor yang penting dalam mewujudkan pengarusutamaan gender. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menganalisis adanya kepemimpinan kepala daerah dalam menurunkan kasus Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Penelitian ini difokuskan untuk mengungkapkan kondisi sosial politik, politik dan kepemimipinan kepala daerah Brebes, dan kebijakan responsif gender yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan jumlah AKI dan AKB di Kabupaten Brebes. Penelitian ini menemukan bahwa kepala daerah Brebes muncul dari kalangan pebisnis yang kemunculanya karena ada faktor ikatan kekerabatan. Dalam mewujudkan pengarusutamaan gender masih ada kebijakan yang masih mengadopsi dari pemerintah pusat, artinya peneliti belum menemukan inisiatif atau konsep berupa kebijakan yang murni dari kepala daerah sebagai aktor yang berwenang dalam menjalankan kebijakan untuk menurunkan kasus AKI dan AKB. Bagaimana pun, Kepala daerah Brebes diuntungkan dengan kerja birokasi yang aktif dan melakukan inovasi, kemudian komposisi kursi fraksi di DPRD, serta LSM yang menjadi mitra kerjanya dalam memberi masukan, komunikasi dan kontribusi aktif dalam kesehatan ibu dan anak
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.