Inovasi tiada henti, teknologi, model bisnis dan pendekatan komunikasi berkembang secara berkesinambungan[1] melalui media sosial. Media sosial merupakan platform tidak hanya pengguna berinteraksi dan berkomunikasi secara digital tetapi juga sebagai channel dalam memasarkan produk dan jasa. Perkembangan transformasi digital seperti media sosial tentusaja meningkatkan keingintahuan  bagaimana hal tersebut bisa mempengaruhi daya beli konsumen. Konsumen dimaksud adalah generasi milenial dimana dasar pemikirannya bahwa milenial merupakan generasi pengadaptasi teknologi dan pengguna transformasi digital guna memfasilitasi penelitian ini.  Angket tertutup didistribusikan kepada 115 mahasiswa dan hasilnya menunjukkan bahwa media sosial tidak secara positif  berpengaruh terhadap daya beli konsumen, dengan motto semakin tinggi masyarakat merasakan kemudahan akses informasi tidak mempengaruhi daya beli pelanggan dikarenakan pembelian tidak hanya dilakukan dalam satu chanel tetapi multi-channel.