pada setiap pekerja. Dengan diterapkan SMK3 dapat mempengaruhi tingkat kinerja yang lebih konsisten baik.  Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk Untuk mengetahui tingkat risiko kecelakaan kerja pada perakitan dan perawatan mesin di CV. TDL dengan metode HIRA. (2) Untuk mengetahui upaya pencegahan potensi bahaya yang timbul dalam menjamin keselamatan para pekerja pada CV.TDL.  Pengumpulan data melalui wawancara kepada kepala gudang mengenai kecelakan kerja, penyebab kecelakaan kerja serta melakukan observasi ke lapangan untuk melihat langsung pekerja dengan mengunakan APD. Data-data ini akan diolah menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assesement (HIRA). Hasil penelitian ini menunjukkan dengan dengan penerapan SMK3 dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang selama ini masih sering terjadi karena terdapat 5 risiko kecelakaan kerja yang tergolong tinggi dan harus dilakukan perbaikan dalam satu bulan ke depan, serta 2 risiko kecelakaan kerja yang tergolong sedang dan harus dilakukan perbaikan dalam 1 tahun ke depan.  CV. TDL perlu melakukan tindakan administrasi seperti pelatihan (training), pembuatan instruksi kerja (IK), dan standart opening procedure (SOP) dalam pengawasan pemakaian APD agar sesuai dengan standar SMK3 kepada seluruh pihak K3.

Thematic Village Policy (KDT) is one of the priority policies of the Pamekasan Regency Government in the 2018-2023 Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD). This policy emphasizes its implementation in the village area, so it is clearly needed the support and participation of the head of village as the leader at the village level to make it happen. One year after the launch of the program, the significance of this program was not yet apparent, so researchers were interested in gathering head of villages in KDT. This qualitative research using interview method used 4 informants from villages that had different qualifications, namely the Independent, Advanced, Developing and Disadvantaged Villages selected based on the southern, central and northern regions of Pamekasan Regency. KDT did not invite many head of villages, and the technical guidelines had not been developed properly, but the participation of head of villages as a whole was very high, meaning that all villages could realize KDT, according to a qualitative agreement, participatory participation was low, because there were findings that appeared not based on a complete understanding with regard to the policy concept, it is therefore agreed that standard negotiations be made, optimizing the driving factors and inhibiting factors, and it is necessary to replicate the ideal model of head of village election so that it is more optimal.