This study aims to: (1) produce 3-dimensional (3-D) animated video-based learning media in the Engineering Mechanics course. (2) Knowing the feasibility level of 3-dimensional (3-D) animated video-based learning media in the Engineering Mechanics course. This research employed to research and development methods to develop learning media based on 3-dimensional (3-D) animation videos. The learning media development procedure is carried out through (1) the preliminary study stage, which consists of a literature review and a field study; and (2) the development stage, which is carried out by making a draft of a model design that is divided into three parts, including: compiling materials, making scripts, preparing 3-dimensional (3-D) animation videos, and editing animation videos. Furthermore, validation of assessments by material experts, media experts, and learning experts, as well as limited trials to assess the feasibility of the learning media created; (3) The evaluation stage is the final stage of the development process related to the final model of 3-dimensional (3-D) animated video-based learning media in the Engineering Mechanics course.

Radikalisme dunia pendidikan sering menjadi sorotan yang cukup tajam, pendidikan yang seharusnya mencetak manusia-manusia cerdas dan berkarakter berubah menjadi pabrik yang memproduksi benih-benih sikap terorisme. Kenyataan sebagian hasil survei yang menggambarkan simpati kalangan mahasiswa di perguruan tinggi atas tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama adalah realita yang harus menjadi bahan evaluasi diri. Nilai-nilai moderasi yang menjadi watak dasar setiap agama adalah sarana yang efektif, efesien untuk menangkal fenomena ini. Penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan observasi partisipatif, dokumentasi dan wawancara dalam pengumpulan datanya, untuk melihat rool model penerapan pendidikan karakter (pendikar) yang terintegrasi dalam mata kuliah pendidikan agama di Universitas Tanjungpura melalui SK Rektor UNTAN No 1540/UN22/DT/2012. Penelitian ini telah menemukan bahwa integrasi pendikar dalam mata kuliah agama melalui pendekatan moral knowing, moral feeling, dan moral action dalam pembelajarannya cukup efektif memberikan pengalaman pembelajaran secara langsung (Experiential Learning) dalam penerapan nilai-nilai moderasi yang meliputi sikap toleransi, eksklusif, kooperatif dan demokratis.