Pada hari ini, teknologi informasi menjadi salah satu hal terpenting dalam kehidupan. Dan audit SI menjadi salah satu cara yang paling sering digunakan dalam memastikan kualitas dari teknologi informasi. Melihat banyak adopsi teknologi informasi yang gagal karena organisasi meremehkan proses perencanaan. Karena itu, teknologi informasi di perusahaan harus dikelola dan dioptimalkan dengan audit SI. Salah satu panduan manajemen teknologi informasi adalah COBIT 4.1 (<em>Control Objectives for Information and Related Technology</em> <em>4.</em><em>1</em>) yang terpisah menjadi 4 domain, dan dibagi menjadi 34 proses. Itu 4 domain bernama <em>Plan and Organi</em><em>se</em> (PO), <em>Acquire and Implement</em> (AI), Delivery and Support (DS) dan <em>Monitor and Evaluate</em> (ME). Dengan menggunakan COBIT 4.1 sebagai pedoman manajemen teknologi informasi, akan diketahui tingkat manajemen teknologi informasi di perusahaan berdasarkan model maturity yang telah disediakan oleh COBIT 4.1. Penelitian ini akan difokuskan pada domain PO (dengan pengecualian PO4, PO5, PO7 dan PO8) dan akan dilakukan di PT.XYZ, yang bermain pada bidang <em>IT Consultant and Outsourcing</em>. Penilaian keseluruhan pada domain PO mendapatkan skor 0,8 dengan skor tertinggi 1,2 pada PO1; PO10 dan skor terendah 0,5 pada PO9. Oleh karena itu peneliti menyarankan beberapa rekomendasi kepada PT.XYZ untuk memperbaiki proses perencanaan sebagai pedoman COBIT 4.1.

<p>Perusahaan ini bergerak pada NAP (Network Access Provider = Penyedia Akses Jaringan). Fokus utama dalam penelitian ini adalah PT. Media Akses, perusahaan saat ini menerapkan sistem kehadiran berbasis aplikasi Android, yang dibagi menjadi 4 kondisi, kehadiran karyawan, pengumpulan data kehadiran karyawan satu hari sebelum memasukkan gaji menurut data karyawan yang disediakan, presensisi lembur, dan presensinya perjalanan bisnis. Studi ini akan fokus pada sistem kehadiran lembur dalam bentuk aplikasi dan situs web android. Tujuan dari audit sistem presensi adalah untuk menentukan proses absen dari sistem absen perusahaan yang saat ini sedang dalam uji coba, menggunakan standar COBIT. Penelitian ini dimulai dari melakukan studi literatur untuk mendukung penelitian, kemudian menyatakan domain proses dan proses sebagai ruang lingkup penelitian. Dalam melakukan pengumpulan dan observasi data, penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara dengan informan terkait dan mengkonfirmasi dokumen. Domain yang dipilih dalam penelitian ini adalah Pengiriman, Layanan, dan Dukungan (DSS). Hasilnya menunjukkan Tingkat Kemampuan dalam domain proses DSS03 memiliki nilai rata-rata sebesar 2.25. setelah mengetahui tingkat kemampuan saat ini, maka dibuat rekomendasi, rekomendasi yang diberikan seperti, menyediakan tim khusus untuk menangani solusi. Perannya adalah mencatat, memantau, dan juga memberikan solusi yang lebih akurat.</p>

PT Tosindo Surya Cemerlang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang import mainan anak. Perusahaan ini telah menerapkan sistem informasi untuk membantu dan memudahkan para pegawai / karyawan untuk melakukan jurnal pembukuan, pembuatan Invoice, Pencatatan Stock, dll. Masalah yang sering terjadi pada perusahaan ialah sortir barang yang kurang pas dan tidak dapat membuka rincian bulanan penjualan. Audit sistem informasi dilakukan di perusahaan ini untuk mengamati tindakan yang akan dilakukan perusahaan untuk mengatasi atau mencegah masalah tersebut. Sebuah teknologi yang dapat digunakan untuk mengecek performa dan kinerja dari sebuah perusahaan dan meningkatkan kualitas menejemen perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaaan-perusahaan besar lainnya. Penelitian tentang audit terhadap perusahaan yang akan dilakukan menggunakan framework COBIT 4.1. Beberapa domain yang digunakan dalam pengukuran tingkat kematangan pada aplikasi penjualan yaitu untuk mengkonfirmasi dan menjamin kinerja perusahaan. Hasil dari audit yang dilakukan akan diobservasi untuk mencari solusi yang akan diajukan kepada perusahaan. Setiap sub-domain yang digunakan memiliki level atau tingkat ukuran berdasarkan standar internasional yang dapat melihat bagaimana kiranya kinerja dari perusahaan telah berjalan dengan maksimal atau belum. Dari hasil yang ditemukan pada perusahaan terdapat beberapa bagian dari perusahaan yang kurang maksimal sehingga kedepannya dapat lebih ditingkatkan lagi. Terdapat beberapa saran yang akan direkomendasikan kepada pihak perusahaan untuk meningkatkan kualitas menejemen perusahaan supaya bisa lebih baik lagi

PT Walepay Finansial Teknologi adalah sebuah perusahaan dibidang teknologi finansial (tekfin). Pada perusahaan ini penulis ingin mengetahui seberapa baik penerapan tata kelola yang sudah dijalankan oleh PT Walepay Finansial Teknologi. Dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 dan BSC Model. Penulis akan mengukur tingkat kematangan pada bagian penerapan pengaturan dan perencanaannya. Penulis menggunakan 10 domain yaitu PO1, PO2, P03, PO4, PO5, PO6, PO7, PO8, PO9 dan PO10. Untuk BSC modelnya, penulis menggunakan perspektif internal perusahaan. Untuk tingkat kematangan didapat pada domain PO1 dan PO6 dengan nilai 3, sedangkan terendah terdapat pada domain PO7 dengan nilai 1,5. Rekomendasi untuk domain PO adalah mematangkan lagi rencana penerapan TI pada perusahaan, terutama dalam menetapkan hubungan proses TI dengan organisasi, memaksimalkan investasi TI yang ada, serta lebih memperhatikan lagi resiko resiko yang ada dari kehadiran TI. Berdasarkan hasil yang didapatkan penulis, penulis memberikan saran kepada perusahaan untuk memperhitungkan resiko TI pada masa mendatang agar perencanaan perusahaan kedepannya lebih baik. Penulis juga menggunakan Balanced Scorecard untuk melihat perspektif dari proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran, dan pertumbuhan. Dari perspektif proses bisnis internal, perusahaan sudah cukup baik dalam menjalankan proses bisnis, sedangkan dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan juga sudah cukup baik. Rata-rata dari hasil kesepuluh domain PO adalah 2,25 yaitu dalam tahap Repeatable but Intuitive.