No abstract

Bila diurut dari hulu hingga hilir, sungai Sekampung memanjang dari Lampung Selatan hingga Lampung Tengah. Bebarapa tinggalan arkeologis yang terdapat didaerah hulu antara lain: Kompleks Megalitik Batu Bedil. Batu Gajah, dan juga Benteng Tanah. Sedangkan di bagian tengah terdapat situs Bukit Wungkal (Silitonga), Kampung Tua, Bentang Pejambon, situs Megalitik Sidomukti. Sedangkan di daerah hilir terdapat kompleks Megalitik Pogung Raharjo, Benteng Sari, Benteng Perigi, Benteng Gedik, Benteng Cicilik, makam kuno dari masa Islam, Prasasti Bungkuk dari batu dan temuan-temuan lepas lainnya seperti keramik asing (Cina) dan keramik lokal, alat batu dan artefak lainnya.

Sulawesi Island crossed by the importance active faults of the Palukoro Fault in the western part and the Matano Fault in the eastern part. Pamsoa Segment, the fourth of six-segments of the Matano Fault (from west to east), located near importance Sorowako mining city, Sulawesi. Pamsoa segment has a 38 km length, oriented N295°E, and has an obvious 475 m sinistral river offset. A reconnaissance survey conduct in this segment along the fault crosses the mining dirt road. Two fault rupture existed on the Holocene river terrace. Accelerated Mass Spectrometry (AMS) carbon dating shows age about 5218 BP and 4446 BP on the soil samples. Nice slicken-side on red soil shows as a fresh fault rupture. This rupture shows a possible two earthquake event on the Pamsoa Segment. The Matano fault has potency similar to the 2018 Palu earthquake. If the fault has similar multi fault rupture earthquake characteristic, the Matano Fault is also classified as a Magnitude 7+ class earthquake. Further research is needed to get precise earthquake geology parameters and ideal charcoal samples.

Dari data yang ada dapat dijelaskan bahwa kawasan Karst Tuban khususnya Kecamatan Semanding, Montong, Plumpang dan Rengel pernah berperan bagi kehidupan manusia masa lalu, keberlangsungan hidup manusia penghuni gua-gua tersebut ditunjang oleh sumberdaya alam sekitarnya yang terdiri dari dataran dan laut. Hal yang terakhir dibuktikan dengan adanya temuan sisa-sisa kerang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa daerah Tuban kaya akan tinggalan arkeologis meskipun temuan-temuan yang ada banyak terdiri dari temuan lepas, tersebar tidak merata di wilayah ini. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh penambangan gamping secara besar-besaran dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

No abstract