Kurangnya informasi dan perhatian terhadap kawasan mangrove di Teluk Valentine menjadikan penelitian ini penting dilakukan. Seri Landsat 7 ETM + tahun 2003, dan 2015 digunakan sebagai data perekaman untuk memetakan mangrove dan melihat perubahan di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan perubahan ekosistem mangrove antara tahun 2003 dan 2015, dengan menggunakan citra Landsat berdasarkan metode OBIA dan membandingkan keakuratan metode OBIA dan piksel. Metode analis basis objek atau sering disebut klasifikasi berbasis objek digunakan untuk menganalisis sejauh mana perubahan tutupan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan klasifikasi berbasis objek, tutupan hutan bakau sangat baik terdeteksi dengan akurasi 85-88%. Penerapan analisis ini relatif stabil pada periode pengamatan, kawasan ini telah mengalami perubahan dari tahun 2003 ke 2015 sebesar 1.2%, namun perubahan tersebut dimaksudkan penambahan mangrove alami. Perhatian pemerintah daerah diperlukan untuk melestarikan kawasan sebagai kawasan konservasi atau laboratorium alam mengingat kawasannya masih sangat bagus dan tidak dieksploitasi secara berlebihan oleh masyarakat sekitar kawasan Teluk Valentine.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat diantaranya kebutuhan terhadap pangan menyebabkan sampah rumah tangga yang dihasilkan juga akan semakin besar. Hal ini jika tidak dikelola dengan baik tentunya akan menyebabkan pencemaran pada daerah sekitar pemukiman masyarakat yang akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat itu sendiri dan juga lingkungan disekitarnya sehingga kegiatan edukasi kepada masyarakat perlu dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Air Salobar Kelurahan Nusaniwe Kota Ambon dengan memberikan edukasi tentang pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk organic. Kegiatan ini dilakukan di Desa Air Salaobar dengan melibatkan 21 respondent. Kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan: pemberian pretest, edukasi, dan posttest. Kegiatan berjalan lancar diikuti antusiasme masyarakat dengan peningkatan level pengetahuan sebesar 41.43%. Diharapkan masyarakat dapat terus memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk organic untuk kebutuhan sendiri.
The learning process must actively involve students and provide opportunities for them to study and prove the theories they learn. This study determined the influence of the application of Project-Besad Learning (PjBL) using a laboratory approach on learning outcomes and critical thinking in marine biology. This study used a descriptive quantitative method, with the independent variable being the implementation of PjBL with a laboratory approach and involved 32 students in the sixth semester of Biology Education at Pattimura University Indonesia enrolled in marine biology courses. The dependent variables were students' learning outcomes and critical thinking, and the data were collected by tests (knowledge and critical thinking) and observations (attitude and skill). The analysis revealed that the integration of the PjBL with a laboratory approach had a weak effect on knowledge (0.003 <p 0.005), a moderate effect on attitude and skill (0.000 <p 0.005), and a strong effect on critical thinking. The regression analysis showed that there was a correlation between the independent variable and student knowledge (R2 = 0.257 or 25%), attitude (R2 = 0.471 or 47.1%), psychomotor/skill (R2 = 0.470 or 47%), and critical thinking (R2 = 0.934 or 93.4%). In conclusion, the implementation of PjBL using a laboratory approach can improve student learning outcomes and critical thinking in marine biology.
Penggunaan teknologi penginderaan jauh dalam bidang perikanan sangat bermanfaat bagi nelayan untuk memprediksi daerah potensial penangkapan ikan dengan menggunakan peta prediksi penangkapan. Umumnya nelayan tradisional banyak menggunakan pendugaan berdasarkan pengalaman melaut untuk mengetahui zona potensi penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kawasan potensial penangkapan ikan di perairan utara pulau Morotai menggunakan citra satelit Teraa Modis. Data yang digunakan adalah sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut pada musim timur dan peralihan 1. Metode yang digunakan adalah analisis overlay antara suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a untuk menentukan prediksi daerah potensial penangkapan. Hasil yang diperoleh suhu permukaan laut mempunyai sebaran antara (29-31oC) dimana konsentrasi suhu pada bulan Agustus lebih tinggi. Klorofil-a berkisar antara (0,1-0,25 mg/m3) dengan konsentrasi tertinggi pada bulan Maret. Hasil analisis antara hubungan suhu permukaan laut dan klorofil-a melalui regresi linear sederhana, terihat pengaruh kuat anatara suhu permukaan laut dan klorofil-a terlihat dari koefisien korelasi (R) 0,73 dan koefisiesien determinasi (R2) 0,530. Hal ini menjelaskan bahwa suhu permukaan laut di kawasan pantai utara pulau Morotai berpengaruh terhadap klorofil-a sebesar 53% selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil overlay menunjukan prediksi potensi zona penangkapan ikan (fishing ground) pada musim timur dan peralihan 1 lebih berfokus pada area utara pulau Morotai.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.