Perairan Indonesia menjadi salah satu jalur pelayaran internasional karena lokasinya yang strategis, yaitu terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Adanya jalur internasional ini menjadi wahana dalam interaksi ekonomi, sosial, dan budaya ke daerah-daerah di Kepulauan Indonesia. Akibatnya, interaksi ekonomi dan sosial, juga benturan budaya antarbanga menjadi sesuatu yang lazim ditemukan di Kepulauan Indonesia. Salah satu contoh wilayah yang terkena dampak pelayaran internasional Indonesia adalah perairan Sulawesi Utara. Perairan ini merupakan
Bangunan tua di Kota Donggala adalah bangunan bersejarah yang berasal dari periode kolonial. Akan tetapi, bangunan-bangunan ini hingga sekarang belum ditetapkan sebagai cagar budaya karena terbatasnya tenaga ahli cagar budaya di instansi kebudayaan Kota Donggala. Selain itu, metode asesmen penilaian bangunan diduga cagar budaya yang ada umumnya rumit dan tidak komperehensif. Tulisan ini bertujuan memberikan alternatif metode penilaian nilai penting yang sederhana untuk bangunan-bangunan yang diduga cagar budaya, dan dapat dipraktikkan pekerja bidang kebudayaan di instansi pemerintah lokal. Terdapat enam nilai penting yang diamati pada bangunan yaitu nilai sejarah, arsitektural, estetika, sosial, ilmu pengetahuan dan pendidikan. Metode penilaian menggunakan pemberian skor pada masing-masing nilai kriteria yang ditentukan. Pemeringkatan bangunan diklasifikasikan menjadi tiga peringkat yaitu utama, madya, dan minor. Bangunan yang diobservasi ialah Kantor Pusat Koperasi Kopra Daerah (PKKD) Donggala dan Gudang PKKD Donggala, dua peninggalan dari masa kolonial yang berhubungan dengan perdagangan kopra. Dari penilaian yang dilakukan diperoleh hasil yakni Kantor PKKD Donggala memiliki total skor 21 dan berperingkat madya. Gudang PKKD Donggala memiliki total skor 29 dan berperingkat utama. Dengan adanya alternatif model penilaian nilai penting yang lebih sederhana, maka diharapkan pemerintah lokal, dalam hal ini Dinas Kebudayaan yang berwenang, dapat lebih mudah melakukan asesmen awal terhadap bangunan-bangunan yang diduga sebagai cagar budaya meskipun tanpa bantuan tenaga ahli. Some old buildings in Donggala City are historical heritages from colonial period. Thus far, these buildings have not been designated as cultural heritage due to the limited number of experts in the field. In addition, assessment methods for indicated cultural heritage buildings are generally complex and not comprehensive. This research aims to provide an alternative assessment method that can be practiced by cultural workers. There are six important values observed in buildings i.e. history, architecture, aesthetic, social, scientific, and educational. This method used a score for each of those specified criteria values. Building ratings were classified into primary, intermediate, and minor. Based from the assessment, the Donggala PKKD office has a total score of 21, middle ranked. While PKKD Donggala Warehouse has a total score of 29, top ranked. This alternative model as a simpler assessment of significant values can be easily carry out by local government without the help of experts.
Prambanan Temple contains local wisdom values that have not been well informed to domestic visitors. This article aims to introduce Arloka Map, an alternative communication media in a form of physical tour-map containing local wisdom values of the Prambanan Temple Area and to test the effectiveness rate of the Arloka-Map. Observation, literature studies, and instrument test methods were used to collect basic data. To determine the success rate of the proposed strategy, pre- and post-tests were conducted to 50 domestic tourist respondents. The outcomes were then analyzed by using the SPSS application. Results showed that score for visitors that were using the Arloka-Map was higher than visitors who did not use it (i.e. 8.72 vs 4.44). It was concluded that the use of the Arloka-Map assist tourists to know the values of local wisdoms at the temple’s area.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.