Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap financial distress. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah trade off theory dan signaling theory. Populasi yang diambil pada penelitian ini yaitu perusahaan tekstil dan garmen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2020. Peneletian ini menggunakan kuantitatif sebagai metode penelitian. Purposive sampling dipakai sebagai teknik pengambilan sampel, dengan hasil sampel terpilih sebanyak 12 perusahaan dengan data  diolah sebanyak 36 laporan keuangan. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan suvival analysis dan menggunakan model regresi cox proportional hazard. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh signifikan dengan arah negatif tehadap financial distress. Nilai profitabilitas yang tinggi dapat memperlihatkan kinerja keuangan perusahaan bagus, sehingga financial distress dapat dihindarkan. Sedangkan likuiditas tidak dapat mempengaruhi financial distress. Hal tersebut dikarenakan pada likuiditas masih terdapat akun persediaan, dimana persediaan tidak bisa dikatakan benar-benar lancar, oleh karena itu variabel likuiditas bisa dikatakan belum optimal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap financial distress. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah trade off theory dan signaling theory. Populasi yang diambil pada penelitian ini yaitu perusahaan tekstil dan garmen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2020. Peneletian ini menggunakan kuantitatif sebagai metode penelitian. Purposive sampling dipakai sebagai teknik pengambilan sampel, dengan hasil sampel terpilih sebanyak 12 perusahaan dengan data  diolah sebanyak 36 laporan keuangan. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan suvival analysis dan menggunakan model regresi cox proportional hazard. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh signifikan dengan arah negatif tehadap financial distress. Nilai profitabilitas yang tinggi dapat memperlihatkan kinerja keuangan perusahaan bagus, sehingga financial distress dapat dihindarkan. Sedangkan likuiditas tidak dapat mempengaruhi financial distress. Hal tersebut dikarenakan pada likuiditas masih terdapat akun persediaan, dimana persediaan tidak bisa dikatakan benar-benar lancar, oleh karena itu variabel likuiditas bisa dikatakan belum optimal.