This research is based on the current issue of our world where children are greatly exposed by the rapid development of technology. The short movie Djitoeng becomes one of the creative art to remind us about the local values in the middle of technology exposure. The movie is alnalyzed with dramatics pentad analysis research method. The result shows that the representation of regional value through the depiction of hide-and-seek game in the short film Djitoeng is shown in five elements of pentad. The scene is shown by the technique of full outdoor scene to give the impression of natural, ordinary simple activity. The agent is depicted with a flat, honest, innocent, firm, and simple character, portrayed by Adib as the main character. The agency is displayed by the playing field activity of hide-and-seek game and the believe of achieving a certain goal. The last, the purpose is displayed by restoring the first state where there is no cheating in each character that is togetherness.

Sosialisasi dari Pemkot Semarang mencanangkan program “Semarang Wegah Nyampah” sejak dua tahun yang lalu. Keberhasilan program didasarkan pada strategi yang dikembangkan untuk melaksanakan program tersebut, namun masih terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi komunikasi program “Semarang Wegah Nyampah”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan wawancara serta observasi lapangan dalam pengumpulan datanya. Hasil penelitian menunjukan strategi komunikasi yang dilakukan Humas Kota Semarang dalam mengkomunikasikan “Semarang Wegah Nyampah” menggunakan teknologi digital dengan memanfaatkan media sosial Instagram sebagai saluran pesan. Strategi ini memiliki berbagai hambatan mulai dari rendahnnya interaksi digital dan sumber daya manusia. Penting mengkomunikasikan secara berkesinambungan dengan konsistensi agar informasinya dapat membentuk pengetahuan dan kesadaran yang merubah kebiasaan.Kata kunci: Strategi Komunikasi, Humas, Citra Kota, Semarang