Background Recent evidence suggested that the higher titers of anti-severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) antibody from convalescent plasma donors contributed to the clinical improvement in coronavirus disease 2019 (COVID-19) patients. However, the titers of anti -SARS-CoV-2 antibodies varied in each individual, and the precise factors that might govern such variation have not been elucidated. Objectives To assess the factors associated with high titers of anti -SARS-CoV-2 antibody among COVID-19 convalescent plasma (CCP) donors. Methods A cross-sectional study was conducted in Saiful Anwar General Hospital, Malang, Indonesia. Information of interest including demographic characteristics, clinical symptoms, comorbidities, laboratory findings, and the titers of anti -SARS-CoV-2 antibody among COVID-19 CCP donors were collected. The correlation was assessed using multiple logistic regression. Results A total of 50 COVID-19 CCP donors with the titers of anti -SARS-CoV-2 antibody of more than 1:320 and 33 donors with the titers of less than 1:320 were analyzed. Our analysis revealed that CCP donors with history of cough, fever, dyspnea, and pneumonia significantly had higher titers of anti -SARS-CoV-2 antibody compared to asymptomatic donors. Moreover, CCP donors with elevated levels of eosinophils and immature granulocytes and low levels of albumins had higher levels of anti -SARS-CoV-2 antibody. The titer of antibody was not affected by comorbidities of donors. Conclusions CPP donors who had experience of symptomatic COVID-19 with high eosinophils level, high immature granulocytes and low albumin level have higher titers of anti -SARS-COV-2 antibody than those who experienced asymptomatic COVID-19. Our current findings may be used as the additional baseline criteria for selecting the donors of CCP for the management of COVID-19.

The purpose of this study is to build an empirical research model and prove the influence of market orientation on product innovation and competitive advantage. The study also proves the intervening role of product innovation and competitive advantage on increasing market performance. In addition, market uncertainty is also tested in moderation in strengthening the relationship between product innovation and competitive advantage in market performance. The study tests 178 samples of Batik SME players in Surakarta. A purposive sampling was used as this research’s sampling method. The result of this study proves empirically that market orientation positively, significantly influences product innovation and competitive advantage. The test of mediation role between product innovation and competitive advantage in market performance also shows positive and significant results. The result of the test on moderation role between Market uncertainty in the relationship between product innovation and competitive advantage on market performance also shows positive and significant influence on market performance.

Penelitian literasi media digital ini mengambil subyek ibu-ibu rumah tangga di Banguntapan, Bantul. Penelitian ini bertujuan memberikan usulan dalam mengembangkan model literasi media menuju desa melek media bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga di lingkungan Banguntapan, Bantul. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, wawancara mendalam, observasi, dan FGD. Teori yang digunakan adalah Teori Media Digital dan Literasi Media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu-ibu rumah tangga di Desa Babadan, Banguntapan, Bantul belum mengenal cara menggunakan media digital cerdas. Mereka sudah biasa menggunakan gadget atau smartphone. Mereka aktif di dasa wisma atau PKK serta aktivitas desa lainnya di lingkungannya. Setelah diadakan FGD, sosialisasi serta pelatihan literasi media digital, ibu-ibu ini menjadi agen-agen perubahan literasi media digital. Ibu-ibu rumah tangga tersebut menyosialisasikan dan mendiseminasikan literasi media digital baik di lingkungan keluarganya, maupun di lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi di mana mereka menjadi pengurus atau anggota di dalamnya. Mereka berhasil mengajak lingkungannya untuk cerdas mengonsumsi media, khususnya media digital. Desa Babadan di mana ibu-ibu rumah tangga tersebut tinggal bisa dijadikan desa percontohan melek media digital.

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dan mempertanyakan peran materi pesawat sederhana dalam pembelajaran IPA jenjang MI/SD di era disrupsi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kasus dengan observasi, dokumentasi dan semi-structured interview terhadap guru IPA SMP/MTs di Kalimantan Tengah kemudian data dianalisis secara deskriptif melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa materi pesawat sederhana urgen dan bermanfaat diedukasi pada peserta didik MI/SD di era disrupsi saat ini. Ditinjau dari perkembangan, kegunaan, dan perannya di era disrupsi, materi pesawat sederhana (tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos) memberikan edukasi kepada peserta didik berupa prinsip kemudahan dan tidak instan. Selanjutnya, kajian pesawat sederhana relevan dengan tantangan yang dapat dijadikan peluang di era disrupsi, meliputi upaya meng-upgrade kualitas kurikulum, penanaman pendidikan nilai, kesadaran perubahan zaman, dan menemukan jati diri.

Suatu perusahaan selalu dituntut agar memiliki nilai perusahaan yang tinggi agar para investor tertarik dalam menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan diantaranya yaitu nilai return on equity dan debt to equity ratio. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity terhadap nilai perusahaan dan debt to equity ratio terhadap nilai perusahaan dan secara simultan antara return on equity dan debt to equity ratio terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sub sektor logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI tahun 2015 – 2019.Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 7 perusahaan dengan 5 periode pengamatan, adapun jumlah data yang digunakan sebanyak 35 data dari perkalian 7 perbankan x 5 tahun periode pengamatan.Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) nilai signifikansi = 0.014 lebih kecil dari 0.05 dan nilai -thitung>-ttabel dan thitung  -2.589 dengan ttabel = -2,034 maka Ha diterima H0 ditolak. Hasil pengujian hipotesis kedua (H2) nilai signifikansi = 0.691 lebih besar dari 0.05 atau nilai sig>0.05 dan thitung = 0.402 dengan ttabel = 2,034 atau thitung<tabel maka Ha ditolak H0 diterima. Hasil pengujian hipotesis ketiga (H3) tingkat signifikan di atas 0.05 yaitu 0.013 Fhitung = 5.034 dan Ftabel = 3.29 atau Fhitung>Ftabel maka Ha diterima H0 ditolak. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa return on equity berpengaruh terhadap price book value dan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap price book value dan secara simultan antara return on equity dan debt to equity ratio secara simultan berpengaruh terhadap price book value