Memberikan pakan ikan pada umumnya dilakukan dengan cara manual, namun jika pemilik sedang berpergian ikan tidak diberi pakan sehingga ikan dapat mati. Selain itu suhu pada akuarium juga mempengaruhi kondisi ikan, suhu normal pada akuarium antara  27 derajat celsius-30 derajat celsius . Jika suhu dibawah 27 derajat celsius mengakibatan nafsu makan ikan menurun dan jika suhu diatas 30 derajat celsius  maka kadar oksigen yang terdapat dalam air akan berkurang. Dengan demikian pemeliharaan ikan hias terkendala sehingga tidak optimal pemeliharaannya. Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini dibuat alat monitoring suhu dan pakan ikan otomatis pada ikan hias di akuarium berbasis Internet of Things agar pemilik ikan dapat memberikan pakan dan memonitoring suhu akuarium melalui telegram, sehingga pemeliharaan ikan hias tetap terkendali.

SMK PUTRA MANDALA 1 memiliki kegiatan pembayaran SPP, dan laporan harian sampai bulanan masih menggunakan pembayaran SPP dengan cara manual, dimana siswa yang membayar SPP dicatat secara manual, dan dijadikan laporan untuk diberikan kepada kepala bagian sehingga diperlukan aplikasi pembayaran SPP sekolah SMK PUTRA MANDALA 1 berbasis web yang mendukung semua kegiatan pembayaran SPP, laporan harian, laporan bulanan yang berguna menunjang kinerja bagi pihak administrasi dalam pembuatan laporan sehingga   tidak   perlu   adanya   pencatatan   manual.   Metode    penelitian    yang digunakan yaitu metode waterfall untuk pengembangannya yang meliputi empat tahap, yaitu analisis, desain, implementasi, dan pengujian. Sistem informasi berbasis web ini dikembangkan menggunakan PHP dan MySQL, serta untuk tampilan antarmuka. Model waterfall yang berbasis objek UML digunakan sebagai alat bantu. Pembuatan sistem informasi    menggunakan Framework Bootsrap dan PHP sebagai bahasa pemograman web, MySQL sebagai database server.

Cyber Threat Hunting adalah salah satu aktivitas pada lingkup keamanan siber yang sedang berkembang pada saat ini. Threat Hunting menunjukan proses pencarian kerentanan serta aktor kejahatan siber yang kemungkinan sudah berada di dalam system maupun rencana kemungkinan seragan yang akan terjadi di waktu yang akan datang secara proaktif melalui media jarigan untuk mengantisipasi adanya insiden keamanan siber yang akan terjadi pada suatu infrastruktur terkait. tentu dengan adanya threat hunting ini akan melengkapi kegiatan passive monitoring yang hanya mengandalkan alert pada SIEM ( Security Information and Event Management ), dan studi kasus yang akan saya angkat adalah metode threat hunting pada low level memory sehingga apabila ada aktor kejahatan siber yang lolos pada sistem SIEM dan berkemungkinan sudah berada pada sistem internal dapat terdeteksi dan dapat melakukan kegiatan forensik dan pemulihan sistem terkait.