Maradika's architectural identity tends to fade. This research is aimed at identifying and analyzing Maradika's house identity on the plan, view, and section. A general qualitative method is used in this study. Data were analyzed by descriptive and historical. This study concluded that Maradika's home identity as a supporter of the Buton Sultanate was reflected in the plan, view and section. In the plan category is made with a small size of 6.89 m2 x 3.89 m2. In the category of section there are round pole shapes, tada (poles supported by one elbow), poles planted soil, and poles dragged with close proximity. In the category of view there is no roof form of a double decker house, the shape of the pabate is made of triangle, and the ladder is placed perpendicular to the house.

Jatidiri arsitektur Tolaki cenderung mulai pudar. Di Kolaka Timur, bangunan pemerintahan dan non pemerintahan cenderung kurang mencerminkan jatidiri arsitektur Tolaki. Bangunan Islamic Centre termasuk bangunan non pemerintahan. Suatu tempat pengkajian dan pengembangan Islam, seperti peribadatan, pendidikan, dan dakwah disebut bangunan Islamic Centre. Di Kolaka Timur bangunan Islamic Centre belum dirancang. Penelitian ini ditujukan untuk mengadaptasi jatidiri arsitektur Tolaki pada bangunan Islamic Centre di Kolaka Timur. Metode perancangan progmatik dan metode perancangan pragmatis digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini disimpulkan bahwa Jatidiri arsitektur Tolaki pada bangnnan Islamic Centre diadaptasi, sebagai berikut: 1) filosofi kalo diadaptasi sebagai filosofi bangunan Islamic Centre; 2) bentuk denah bangunan Islamic Centre terdiri dari tiga ruang dan dibuat dengan bentuk kotak sederhana; 3) tampak bangunan dirancang dengan bentuk rumah panggung dan simetris, serta; 4) Kolom-kolom bangunan Islamic Centre telah dimodifikasi dan dibuat dengan jumlah lebih dari 40 tiang. Struktur tengah (sloof, kolom dan ringbalk) dibuat struktur kotak sederhana setara dengan struktur tengah rumah tradisional Tolaki. Struktur atas dibuat dengan bentuk atap lengkung seperti tanduk kerbau.

No abstract

Roster beton dibutuhkan oleh masyarakat untuk bangunan perumahan karena efektif. Di sisi lain para tukang bangunan di Jalan Chairil Anwar, Lorong Durian, RW. 02, RT. 02, RT. 06, Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara belum mampu membuat roster beton. Pengabdian ini penting dilaksanakan karena untuk untuk membimbing para pekerja bangunan dalam membuat material roster beton manual. Pengabdian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan pekerja bangunan lokal tentang pembuatan material roster beton manual. Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode sebagai berikut: (1) menemukan permasalahan spesifik yang dihadapi oleh mitra dan; (2) melaksanakan tahap-tahap pengabdian seperti tahap persiapan, tahap rekruitmen peserta, tahap pembekalan, dan tahap pelaksanaan yang terdiri dari prates, praktek, serta postes. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan tabulasi data, diagram batang, serta uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa pengetahuan para tukang bangunan mengenai roster beton meningkat sebelum dan sesudah bimbingan teknis.

Vernacular architecture is architecture without an architect.Educated architects highlight vernacular architects who tend to use low quality building materials, so academics worry about the quality of buildings. This research is important to know the structured method of vernacular architects who tend to be economical and can be synergized with the knowledge of educated architects, so that an economical structure is also found. This study is intended to assess the consideration of vernacular architects in making simple building structures. This study uses a case study method with a qualitative approach. Data collection is done by observation and interview. Data is analyzed by percentage. Based on the description above it can be concluded that the vernacular architect in making the middle structure of a simple building, as follows: in the first stage is careful consideration, in the second stage is a practical consideration, and in the third stage is an economic consideration.