Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan langsung antara iklim organisasi dan kompensasi terhadap komitmen organisasi serta menganalisa hubungan tidak langsung antara iklim organisasi dan kompensasi dengan menggunakan karir sebagai variabel antara dengan Komitmen Organisasi. Objek penelitian ini adalah Perusahaan Telekomunikasi Indonesia, dan responden penelitian ini adalah seluruh karyawan di Departemen Teknis. Total populasi di Departemen Teknis adalah 66 karyawan, dengan menggunakan teknik sampel jenuh atau sensus, dimana semua karyawan adalah responden dalam penelitian ini. Teknik analisis dengan menggunakan analisis jalur yang akan menghitung parameter antara hubungan langsung dan tidak langsung. Hasil pertama dari penelitian ini adalah iklim organisasi memiliki hubungan positif langsung yang signifikan terhadap komitmen organisasi sementara kompensasi memiliki hubungan langsung negatif dan tidak signifikan terhadap komitmen organisasi. Hasil kedua penelitian ini adalah iklim organisasi dan kompensasi memiliki hubungan tidak langsung positif dan tidak signifikan terhadap komitmen organisasi melalui karir. Fenomena ini dapat dijelaskan bahwa karyawan di Departemen Teknis adalah sumber daya manusia yang langka di perusahaan telekomunikasi di Indonesia keterampilan mereka dibutuhkan oleh perusahaan.

Usaha yang tidak mengalami guncangan atau bisa disebut tahan dalam menghadapi “turbulence” dalam kondisi tidak menentu dan terbukti berdasarkan pengalaman pasca pandemi Covid 19 yang penuh dengan tantangan, maka Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai jawabannya dan bahkan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional serta pembukaan lapangan pekerjaan. Selain itu, manfaat UMKM dapat menyiapkan produknya berkulitas untuk berdaya saing, berinovasi pada digitalisasi dan memperluas akses pasar didalam negeri serta luar negeri. Hal ini, dapat mendorong kerjasama dengan mitra atau lembaga yang mempunyai tujuan yang sama untuk mewujudkan kesejahteraan bersama dengan menggandeng Koperasi. Metode pelaksanaannya dengan cara melakukan pelatihan secara offline terkait peranan penting pendirian koperasi untuk UMKM bersama Dekopinda Kota Surabaya, kemudian untuk menindaklanjuti kegiatan tersebut dilakukan pendampingan secara menyeluruh kepada semua pelaku UMKM yang terlibat, langkah-langkah pendampingan sebagai berikut: 1) Rancangan visi misi pendirian Koperasi 2) Konsultasi dengan Ketua Dekopinda Kota Surabaya  3) Verifikasi nama koperasi 4) Pengajuan pengesahan akta pendirian Koperasi dibantu notaris. Hasil Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi anggota UMKM di Kota Surabaya ini telah berjalan dengan baik. Kegiatan ini memberikan manfaat bagi para anggota UMKM dalam terealisasinya pendirian Koperasi dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

The purpose of this study was to: 1) To Assess and analyze the role of the Notary in binding Collateral Object Encumbrance against Settlement Bad Debt in the city, 2) to Review and Analyze Effects, Barriers and Solutions in fastening places Encumbrance if not done before Notary , The method used in this study using a normative legal research legal research conducted by reviewing the materials are derived from legislation and other materials from a variety of literature.Based on the results of data analysis concluded that: 1) the importance of the role of the Notary that leads to Article 15 (1) UUHT determine that importance a strand Attorney Imposing Mortgage (SKMHT) shall be made by notarial deed or deed of PPAT. 2) The legal consequences for binding Binding Objects Encumbrance if not done in the presence of a Notary (1) agreements that do lose their authenticity as stated in Article 16 paragraph (8) UUJN, (2) the lender does not get a position that takes precedence (droit de preference), (3) in the event of default, the guarantee can not be directly executed, (4) proof of the deed made does not apply to third parties, so that the settlement be reached only through a settlement amicably, (5) affects the motivation of members financing to meet with a good performance. As for barriers and solutions if agreement encumbrance not done before Notary can be divided into three, namely: (1) prior to binding, associated with the filing requirements of the binding as of the identity of the parties, the object of the guarantee, and is authorized to act by the parties, (2) binding collateral, related to the change in attitude of the debtor and the binding process at the local BPN (3) after the binding, associated with the increase of SKMHT be APHT and roya against collateral.Keywords: Role of the Notary; Binding Objects Mortgage; Bad Debt.

No abstract

Pentingnya legalitas untuk yang memiliki usaha adalah salah satu cara supaya usaha bisa berkembang dan diakui oleh negara secara hukum, sehingga usaha tersbeut tidak bisa di klaim oleh orang lain. Antisipasi ini perlu dilakukan sebab permasalahan terkait belum ada kepastian hukum, usaha susah berkembang, tidak adanya akses pembiayaan dan pemasaran. Metode pelaksanaannya dengan cara melakukan seminar atau sosialisasi secara offline terkait pentingnya memiliki legalitas UMKM untuk pembentukan koperasi bersama Dekopinda Kota Surabaya, kemudian untuk menindaklanjuti acara tersebut dilakukan pendampingan agar proses legalitas usaha dapat terpenuhi secara menyeluruh bagi semua pelaku UMKM yang terlibat yaitu mengumpulkan semua data dokumen misalnya NIB (Nomer Induk Berusaha) dan IUMK (Izin Usaha Micro Kecil). Melakukan verifikasi legalitas melalui whatsapp group terkait kendala dan membantu proses legalitas usaha sebelum pembentukan koperasi dan dipastikan dokumen tersebut dapat memenuhi prasyarat pembentukan Koperasi, paling penting disepakati dan tetapkan jenis koperasi dan visi dan misi Koperasi. Hasil Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi anggota UMKM di Kota Surabaya ini telah berjalan dengan baik. Kegiatan ini memberikan manfaat bagi para anggota UMKM utamanya dalam proses legalitas untuk pembentukan Koperasi supaya UMKM diakui secara hukum dan dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya.