Wacana merupakan satuan kebahasaan yang� paling lengkap dan paling kompleks dibandingkan dengan satuan kebahasaan yang lain. Kompleks di sini artinya dalam wacana banyak sekali unsur� pendukungnya, satuan pendukung kebahasaan yang lain diantaranya fonem, morfem, frasa, klausa, dan� kalimat. Suatu tulisan dapat dikatakan wacana jika memenuhi syarat dalam pembentukan suatu wacana diantaranya adanya kohesi dan koherensi. Kohesi adalah kepaduan bentuk secara srtuktural contoh adanya referensi, substitusi, ellipsis, konjungsi dan sebagainya, sedangkan koherensi berhubungan dengan makna. Berdasarkan media penyampaiannya wacana� dapat dibagi dua yaitu ada wacana lisan dan ada wacana tulis. Wacana lisan yaitu jenis wacana yang disampaikan secara lisan atau langsung, sedangkan wacana tulis yaitu wacana yang disampaikan melalui tulisan. Pada dasarnya wacana itu lisan karena pertama kali manusia berkomunikasi secara lisan, tetapi seiring perkembangan zaman saat ini lebih banyak wacana tulis dibandingkan wacana lisan. Analisis wacana kritis (AWK) adalah sebuah upaya atau proses untuk memberi penjelasan (realitas sosial) yang mau atau sedang dikaji oleh seseorang atau kelompok yang mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh yang diinginkan (Yoce Aliah Darma, 2009: 49). Analisis yang dimaksud adalah upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari penulis yang mengemukakan suatu pernyataan. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimanakah ��perwatakan �tokoh pada novel �perempuan di titik nol� karya Nawal el Saadawi ?2) Bagaimanakah konflik pada novel �perempuan di titik nol� karya Nawal el Saadawi ?3) Bagaimanakah amanat pada novel �perempuan di titik nol" karya Nawal el Saadawi?4) Bagaimanakah� analisis wacana kritis pada perwatakan dalam novel �perempuan di titik nol� karya Nawal el Saadawi ?5) Bagaimanakah� analisis wacana kritis pada konflik dalam novel �perempuan di titik nol� karya Nawal el Saadawi?6) Bagaimanakah� analisis wacana kritis pada amanat dalam novel �perempuan di titik nol� karya Nawal el Saadawi?Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis. Objek penelitian ini adalah novel berjudul �Perempuan Di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi�Setelah dilakukan penelitian terhadapa novel dengan cara dianalisis, hasil kesimpulannya yaitu 1) Tokoh laki-laki dalam novel ini mempunyai karakter cendering berkuasa dalam segala aspek kehidupan terutama menguasai perempuan banyak ketidakadilan yang dialami oleh perempuan.Tokoh perempuannya cenderung lemah sehingga mereka dengan mudah dikuasai dan ditindas oleh kaum laki-laki dan akhirnya mereka tidak percaya lagi dengan laki-laki dan ingin hidup bebas , mereka merasa ikatan rumahtangga merupakan perbudakan� bagi kaum perempuan. konflik dalam novel ini terjadi anatar laki-laki dan perempuan dikarenakan kekuasaan laki-laki terhadap perempuan dan pada akhirnya perempuan kehilangan kepercayaan terhadap laki-laki. Amanat dari novel ini adalah tentang kekuasaan/hegemoni� laki-laki terhadap perempuan dan akhirnya perempuan memilih jadi feminis.
ABSTRAK:�Sandiwara lenong yang bersifat humor diduga memiliki beberapa jenis prinsip kerja sama�yang terdapat di dalam dialognya. Dialog lenong yang dilakukan tanpa naskah dan memaksimalkan improvisasi antarpemeran menyebabkan terjadinya humor spontan. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menemukan jenis-jenis maksim kesantunan yang terdapat dalam dialog lenong Betawi. Judul lenong yang diteliti dalam penelitian ini adalah �Anak Durhaka� yang dipentaskan oleh grup Sanggar Surya Kencana. Data penelitian ini diperoleh dari pertunjukan lenong yang diadakan oleh Lembaga Budaya Betawi di Jurang Mangu Timur, Tangerang Selatan. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode analisis isi dengan kriteria analisis didasarkan pada teori prinsip kerja sama�yang dikemukakan oleh Grice. Analisis dan interpretasi data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam dialog leonog �Anak Durhaka� terdapat�maksim kesantunan. Hasil dari kajian tersebut menunjukkan bahwa pelanggaran maksim memiliki jumlah temuan terbanyak. Hal itu mengindikasikan bahwa dalam dialog lenong terdapat banyak pelanggaran maksim sehingga memunculkan percakapan humor.KATA KUNCI:�Pragmatik; prinsip kerja sama; lenong betawi.�>COOPERATION PRINCIPAL IN THE "ANAK DURHAKA" LENONG BETAWI DIALOGUE�ABSTRACT: Humorous lenong play is thought to have some kind of cooperation principles contained in the dialogue. The dialogue of lenong spoken without the script and maximizing the improvisation led to the occurrence of spontaneous humor. Therefore, the purpose of this study is to describe and find the types of maxims of politeness in the lenong dialogue. The title of lenong studied in this research is "Anak Durhaka" performed by Sanggar Surya Kencana Group. The data of this research is obtained from lenong performances held by Lembaga Budaya Betawi in Jurang Mangu Timur, South Tangerang. This qualitative research using the method of content analysis with the criteria of analysis based on the theory of cooperation proposed by Grice. The analysis and interpretation of the data in this study indicates that in the dialogue of lenong "Anak Durhaka" there is fulfillment and maximal abuse of cooperation. The results of the review indicate that the maximal breach has the highest number of findings. This results indicates that in lenong there are many violations of the maxim so as to bring up the conversation of humor.�
Pemerolehan bahasa pertama sangat penting bagi seorang anak karena akan menentukan penguasaan bahasa kedua dan bahasa selanjutnya. Khusus di Indonesia bahasa pertama selalu identik dengan bahasa daerah, misalnya orang Sunda bahasa pertamanya bahasa Sunda atau orang Jawa bahasa pertamanya bahasa Jawa, namun seiring berjalannya waktu banyaknya perkawinan campuran, modernisasi dll saat ini banyak ibu-ibu yang mengajarkan bahasa pertamanya bukan bahasa daerah tetapi bahasa Indonesia bahkan bahasa Asing misalnya bahasa Inggris, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya, tetapi tidak menutup kemungkinan kota kecil pun sudah mulai jarang yang mengajarkan bahasa pertamanya bahasa daerah, contohnya di Kabupaten Kuningan banyak orang tua yang mengajarkan bahasa pertama bahasa Indonesia. Penelitian dibidang pemerolehan bahasa sangat jarang dilakukan oleh karen itu peneliti tertarik untuk meneliti pemerolehan bahasa pertama pada anak. Rumusan masalah pada penelitian ini ada tiga yaitu (1)Bagaimanakah pemerolahan bahasa secara fonologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung ?(2) Bagaimanakah pemerolehan bahasa secara morfologis pada ujaran anak usia satu tahun samapai lima tahun di Kelurahan Cigintung ?(3) Bagaimanakah pemerolehan bahasa secara sintaksis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung?tujuan dari penelitian ini adalah (1)Untuk mendeskripsikan pemerolahan bahasa secara fonologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung (2)Untukmendeskripsikan pemerolahan bahasa secara morfologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung (3) Untuk mendeskripsikan pemerolahan bahasa secara sintaksis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung.metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analitis. Teknik pemerolehan data dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian Hasil analisis pemerolehan bahasa secara fonologis pada anak usia satu sampai lima tahun di kelurahan cigintung rata-rata semua anak sama, untuk pemerolehan bunyi vokal paling banyak bunyi a misalnya pada kata aa, ayah, mau, minta, maen dll. bunyi konsonan dari usia satu sampai lima tahun paling banyak bunyi bilabial nasal (m) misalnya pada kata makan, minum, mau, mimi, maen dll. Berikutnya bunyi konsonan yang lumayan mereka kuasai yaitu bunyi bilabial hambat (p/b) misalnya pada kata bapa, abis, beyum,beli, bobo, papih dll. Bunyi glotal (h) misalnya kata ayah,rumah, mamih, sepedah, papih dll. Bunyi alveolar (t/d) misalnya pada kata teteh, duduk, mandi dll. Bunyi bilabial semivokal (y/w) misalnya pada kata ayah, ayam, beyum, warna dll.pemerolehan dibidang morfologis yaitu prefiks di- dan sufiks �nya, pengulangan seluruh dn sebagian, tidak ditemukan sisipan dan kata majemuk.pemerolehan dibidang sntaksis anak banyak menggunakn kalimat imperatif, deklaratif, interogatif dan sedikit kalimat negatif.Kata kunci : pemerolehan bahasa pertama, anak usia satu sampai lima tahun.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.