AbstrakFaktor-faktor yang diduga terkait dengan rendahnya kinerja pelayanan publik adalah kecenderungan kepemimpinan pejabat publik yang tidak berorientasi pada pelayanan dan iklim organisasi yang kurang kondusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan pelayan dan iklim organisasi terhadap kinerja pelayanan publik. Penelitian kuantitatif eksplanasi kuantitatif ini menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada 200 Pegawai Negeri Sipil pada Pemeritah Kota Bekasi yang diperoleh melalui teknik sampling random stratifikasi. Penelitian ini menemukan adanya pengaruh yang positif signifikan kepemimpinan pelayan dan iklim organisasi terhadap kinerja pelayanan publik dan pengaruh kepemimpinan pelayan terhadap kinerja pelayanan publik melalui iklim organisasi. AbstractThe factors thought to be related to the low performance of public service leadership was the tendency of public officials who were not service-oriented and less conducive organizational climate. The purpose of this study was determined the effect of servant leadership and organizational climate on the performance of public services. This quantitative explanation of quantitative research using questionnaires technique distributed to 200 Civil Servants to the Government of Bekasi City through stratified random sampling technique. This study found out a significant positive effect of servant leadership and organizational climate on the performance of public service and the effect servant leadership on the performance of public services through organizational climate.

Background: Family support is necessary for tuberculosis (TB) treatment compliance. Family intentions and practices in providing support to TB patients require considerable improvement, which is possible via training. Objective: This study aimed to analyze the influence of tuberculosis family support training (TB FaST) on the family members’ intentions and practices in encouraging TB treatment compliance in the continuation phase. Methods: This quasi-experimental study with a pretest-posttest control group design involved 56 TB patients and 56 family members of patients who had undergone the continuation phase of category 1 TB treatment in the third and fourth months. All patients treated with tuberculosis were directly observed with treatment short-course (TB DOTS) at primary health care. All the subjects were divided into intervention and control groups. TB FaST was given only to the intervention group and delivered using a combination of lectures, case-based focused group discussions, and role-playing in problem-solving over two consecutive days. Results: The result showed a significant improvement in the family support practices five weeks after training in the intervention group compared to the control group (p<0.05). However, only a slight improvement was observed in the family intentions (p>0.05). Conclusion: TB FaST mainly affects the practices of family members in providing family support to encourage TB treatment compliance in the continuation phase. We recommend that TB FaST or other educational tools be used again after TB FaST to improve intention.

Penelitian ini dilatarbelakangi keterbatasan akses dan kualitas sumber daya manusia dalam implementasi standar pendidikan di tingkat SMP/MTs masih terkendala oleh keterbatasan kualitas dan jumlah sumber daya manusia yang ada, terutama di daerah-daerah terpencil dan kurang berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi standar pendidikan tingkat SMP/MTs di MTs Al Ihsan Baleendah. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari berbagai sumber, media online. Analisisnya adalah dengan melakukan kajian-kajian literatur terhadap implementasi standar pendidikan tingkat SMP/MTs di MTs Al Ihsan Baleendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perencanaan pendidikan, standar pendidikan nasional menjadi acuan untuk menentukan kurikulum yang akan diajarkan di sekolah. Kurikulum harus disusun sesuai dengan standar isi dan standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu, metode pengajaran yang digunakan juga harus mengacu pada standar proses yang telah ditetapkan. Standar Nasional Pendidikan merupakan kunci untuk mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Permasalahan penting yang dihadapi oleh pimpinan di rumah sakit adalah bagaimana dapat mempertahankan loyalitas sehingga dapat mendukung keberhasilan pencapaian tujuan. Rumah sakit berupaya mempertahankan pegawai bermutu agar bekerja dalam jangka waktu lama di rumah sakit merupakan salah satu tujuan rumah sakit. Namun, kenyataannya di Tahun 2015 tercatat 11,47% pegawai diantaranya 8,50% perawat yang mengundurkan diri karena berbagai alasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap loyalitas. Metode penelitian menggunakan pendekatan survey analitik cross sectional. Sampel penelitian diambil dari perawat rawat inap sebanyak 90 orang dengan pengambilan sampel acak sistematik. Analisis data melalui tiga tahap, yaitu univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian dengan regresi linier berganda kepemimpinan bernilai positif menunjukan adanya hubungan searah antara kepemimpinan dengan loyalitas, maka setiap peningkatan kepemimpinan menyebabkan meningkatnya loyalitas perawat. Motivasi bernilai positif menunjukkan adanya hubungan searah antara motivasi dengan loyalitas, maka untuk setiap peningkatan motivasi menyebabkan meningkatnya loyalitas perawat. Pembahasan hasil penelitian bahwa kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap loyalitas perawat. Kepemimpinan dan motivasi dapat dijadikan aspek yang diperhitungkan dalam pengelolaan rumah sakit untuk mewujudkan loyalitas sumber daya manusia yang tinggi dan mendukung ke arah peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit agar memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.Kata kunci : cross sectional, kepemimpinan, loyalitas, motivasi