Keausan merupakan fenomena tribologi yang terjadi pada setiap peralatan akibat kontak mekanik antara dua komponen. Dalam kurun waktu yang lama keausan ini akan menimbulkan kerusakan pada peralatan. Untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi peralatan, maka fenomena keausan ini perlu dikaji lebih lanjut. Didalam ilmu tribology para peneliti membagi proses terjadinya keausan akibat kontak mekanik tersebut menjadi tiga fase, yaitu fase running-in, fase steady state (fase tunak) dan fase wear-uot. Untuk mengetahui secara cepat kondisi dari ketiga fase tersebut diperlukan alat uji running-in. Paper ini difokuskan pada rancang bangun alat uji running-in. Alat ini dipakai untuk menguji komponen yang terdiri dari dua buah piringan (two-disc) yang terbuat dari material yang dapat divariasikan jenisnya. Perancangan mekanismenya memungkinkan sisi kedua piringan pada arah radial saling kontak ketika kedua piringan tersebut berputar (rolling contact) dan dapat divariasikan beban maupun putaran. Untuk itu metode perancangan Pugh dapat memberikan solusi, karena dengan metode ini semua konsep produk akan dinilai dan konsep produk terbaik yang akan dikembangkan menjadi produk. Pengujian dilakukan secara eksperimen untuk mengetahui fenomena keausan yang terjadi mulai dari kondisi running-in sampai kondisi steady state. Hasil rancangan menunjukan bahwa alat uji dapat digunakan untuk menentukan variabel-variabel dalam proses running-in. Dengan variasi jumlah putaran (maksimal 2800 rpm), beban tekan (masimal 5 kg) dan beban torsi yang dapat dikontrol (5 kg) serta arah putaran specimen yang dapat diatur, maka gaya gesek pada permukaan specimen dapat diketahui, sedangkan variabel yang diukur adalah perubahan kekasaran permukaan.
The fungus Gliocladium sp. is the microbial soil that can be isolated from the root zone of banana plant (Musa Paradica L.) Those fungi are included in the group of potentially antagonistic microbes in the growth inhibiting of Fusarium sp fungus which infects the plants and it cause disease on banana crops withered. This research aim was to know the difference of growth inhibiting percentage of Gliocladium sp, to the Fusarium sp. fungus at pH 5.5 and pH 7. This research uses experiment methods. The results of the growth inhibiting percentage in the last day was higher at pH 5.5 of 35.2% whereas at pH 7 of 14%. This indicates that the growth of the fungus is more suitable in pH acidic approach because of its nature which is able to adjust to the fungal metabolism. The inhibition mechanism of the Gliocladium sp. on fungus inhibiting of Fusarium sp. has the stages of the competition, lysis and mycoparasit. Keywords: Gliocladium sp., Fusarium sp, banana plants, pH ABSTRAK Jamur Gliocladium sp. merupakan mikroba tanah yang dapat diisolasi dari daerah perakaran tanaman pisang (Musa Paradica L.) Jamur tersebut termasuk dalam kelompok mikroba antagonis yang berpotensi dalam menghambat pertumbuhan jamur Fusarium sp yang menginfeksi tanaman yang menyebabkan penyakit layu pada tanaman pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persentase daya hambat jamur Gliocladium sp. dalam menghambat pertumbuhan jamur Fusarium sp. pada pH 5,5 dan pH 7. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan eksperimen. Hasil dari persentase daya hambat hari terakhir lebih tinggi pada pH 5,5 sebesar 35,2% sedangkan pada pH 7 sebesar 14%. Hal ini menandakan bahwa pertumbuhan jamur lebih cocok di pH mendekati asam karena sifatnya yang mampu menyesuaikan dengan metabolisme jamur. Mekanisme Penghambatan jamur Gliocladium sp. kepada jamur Fusarium sp. mempunyai tahap kompetisi, lisis dan mikoparasit. Kata kunci: Gliocladium sp., Fusarium sp., tanaman pisang, pH
Keausan yang terjadi pada komponen di sistem permesinan dapat mengakibatkan penurunan kemampuan kerja komponen tersebut (kegagalan kerja komponen). Banyak penyebab yang menimbulkan terjadinya keausan diantaranya adalah kualitas material, kondisi pelumasan, perlakuan pengoperasian komponen terutama pada saat pertama kali komponen permesinan berkontak (running-in) dan lain sebagainnya. Berbagai cara untuk mendeteksi fenomena keausan yang terjadi pada komponen terutama yang berkontak dan bergerak, salah satunya adalah melalui eksperimen. Salah satu parameter untuk mendeteksi adanya gejala keausan adalah perubahan nilai koefisien gesek yang terjadi ketika komponen berkontak dan bergerak. Penelitian ini membahas pengaruh penerapan nilai sr yang berbeda terhadap perubahan nilai koefisien gesek pada fase running-in pada material aluminium dan baja S45C. Peralatan yang digunakan dalam eksperimen ini menggunakan alat uji two disc tribometer. kondisi standar eksperimen nilai slip-roll ratio (sr) 0%, 40%,80% dan 100%, beban tekan 4 kg serta kondisi pelumasan menggunakan minyak pelumas dengan SAE 15W-40. Dimensi benda uji masing-masing disc berdiameter 50 mm, benda uji dengan material aluminium permukaan singgungnya dibuat rata dan pada spesimen dengan material baja S45C dibuat radius dengan jari-jari 5 mm, sedangkan waktu eksperimen adalah selama 60 detik dan setiap 10 detik dilakukan pengukuran kekasaran permukaan pada spesimen yang rata. Hasil eksperimen memperlihatkan perubahan nilai koefisien gesek mempunyai tren menurun seiring waktu running-in yang terus berjalan, perubahan ini diakibatkan beberapa puncak asperiti mulai terpangkas dan jumlah asperiti yang terdeformasi mulai berkurang, kemudian nilai koefisien gesek mulai bergerak turun dan mencapai kondisi rata inilah kondisi steady state karena pada kondisi ini energi yang dikeluarkan untuk melawan gaya gesek yang terjadi relatif lebih sedikit dibanding diawal gerakan dan berkontak. Nilai kekasaran permukaan spesimen juga mengalami perubahan dan hampir semua penurunan nilai kekasaran terjadi pada setiap penerapan nilai sr yang berbeda dan perubahannya menurun sampai kondisi steady state tercapai.
ABSTRAK Roda gigi adalah salah satu elemen mesin yang didesain untuk memindahkan daya (power) dan gerak (motion) dari satu bagian mekanik ke bagian lainnya. Elemen pemindah daya yang lain adalah sabuk, rantai, dan sabuk ganda. Roda gigi menjadi salah satu elemen mesin yang paling banyak digunakan pada sistem transmisi daya. Seperti semua komponen mekanik pada umumnya, roda gigi juga mengalami keausan dikarenakan adanya kontak mekanik. Kontak yang terjadi pada roda gigi berupa kontak non-formal dan termasuk dalam deformasi elastis. Penelitian diawali dengan persiapan spesimen roda gigi sepeda motor Honda Supra dari Honda Genuine Parts, non HGP dan produk Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebelum melakukan eksperimen terlebih dahulu diukur kekasaran permukaan awal roda gigi pada area kontak dan diidentifikasi spesifikasi dari masing-masing roda gigi. Eksperimen dilakukan dengan variasi beban torsi. Setelah proses running-in roda gigi diukur kekasaran permukaan pada area kontak. Sehingga diketahui nilai kekasaran permukaan selama waktu tertentu dan jarak tertentu. Setelah eksperimen dilakukan analisa kekasaran permukaan dan koefisien gesek. Dari hasil eksperimen bisa disimpulkan bahwa selama proses running-in terdapat fenomena penurunan kekasaran permukaan roda gigi sebanding dengan waktu. Tentu saja koefisien gesek mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya beban torsi. Tetapi sebaliknya, koefisien gesek mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya kecepatan putar. Dalam hal ini Produk Honda Genuine Parts lebih baik daripada produk non-HGP dan produk UKM. Kata kunci: roda gigi, kontak garis, kekasaran permukaan, koefisien gesek.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.