This study aims to find the similarities and differences in financing practices that occurred in The Agricultural Bank of Iran, China, Sudan, Malaysia and Baitul Maal wat Tamwil in Indonesia, and to obtain best farmers and agricultural enterpreneurs financing practices. This study used qualitative approach. Case study is selected as strategy in this research. The method of data collecting is documentation. Data is obtained from websites and annual reports of each agricultural bank. The data collected is the bank's policy data on financing distributed to farmers and agricultural enterpreneurs. Agricultural Bank of China uses interest based product. This bank offer flexible loan and flexible time of payment. Agricultural bank in Iran and Sudan offer partnership and constant profit financing products to farmers. Malaysia and BMT Sidogiri in Indonesia offer constant profit contract. But their financing contract, tawarruq and Bay al Wafa are still controversial contracts. Observed agricultural banks have been using sharia priciples, except for Agricultural Bank of China. The financing product that has been used since the time of the Prophet has been applied by the agricultural banks. However, there are still controversial financing used by these banks.

The purpose of this study is to investigate the effect of customer’s attitudes on costumer intention towards sharia compliant hotel. This hotel arranged to serve customers creatively, based on sharia principles. The dimensions of the customer attitudes variable are customer attitudes of   hotel operating, hotel design and hotel finance. This study applied   convenience sampling to choose the members of samples.   183 hotel costumers were collected to be respondents. Data  used is primary data. These data is collected by distributing  questionnaires. This study  applied  partial least square to analyze data.  Partial least square appropriate for small size sample. It also  appropriate  for communication and behavior research.   The results of the study shows that customer attitudes of hotel operating, hotel design and hotel finance influenced customer intentions towards sharia compliant hotel positively and significantly. This moderate effect of customers attitude to their intention indicated that there are other factors that might affect customers intention such as price and hotel position.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh etika idealisme, etika relativisme, dan komitmen profesional auditor terhadap minat akuntan publik melakukan whistleblowing. Data primer diperoleh melalui kuesioer tertutup yang disebarkan kepada auditor yang bekerja pada KAP di Kota Palembang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu dimana seluruh populasi dijadikan sampel, sampel didapat sebanyak 39 responden.. Hasil analisis regresi linier berganda membuktikan secara parsial variabel etika idealisme mempengaruhi minat melakukan whistleblwoing dengan hasil thitung sebesar 4.569 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan variabel etika relativisme dan komitmen profesional tidak berpengaruh signifikan terhadap minat melakukan whistleblowing, dengan hasil t-hitung masing-masing sebesar 0.012 dengan tingkat signifikansi 0.991 dan 1.131 dengan tingkat signifikansi 0.286. Hasil analisis data menunjukkan F-hitung sebesar 11.596 lebih besar dari F tabel sebesar 2,98 yang menunjukkan model penelitian ini layak digunakan dalam memprediksi nilai minat auditor melakukan whistleblowing.

Pajak penghasilan merupakan salah satu penerimaan negara terbesar.Sebagian besar wajib pajak yang membayar pajak penghasilan adalah wajib pajak orang pribadi.Untuk memicu wajib pajak membayar pajak, wajib pajak harus memahami pajak penghasilan, yang meliputi makna dan peraturan dan perundang-undangan pajak penghasilan.Ada beberapa faktor karakteristik wajib pajak yang mempengaruhi pemahaman wajib pajak terhadap pajak penghasilan, yang terdiri dari gender, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan.Penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data primernya.Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 100 orang wajib pajak orang pribadi.Alat analisis yang digunakan adalah regresi ordinal logistic.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model penelitian ini cocok dan secara simultan ketiga variabel prediktor mampu menjelaskan pemahaman wajib pajak terhadap pajak penghasilan sebagai variabel respon.

No abstract