Pembelajaran Bahasa Indonesia belum optimal, Perihal ini diakibatkan kurang optimalnya pembelajaran antara lain:( 1) tata cara serta alat pembelajaran kurang variatif;( 2) strategi pembelajaran yang sedikit;( 3) kurang berikan peluang buat meningkatkan kompetensi yang dipunyai oleh anak didik; (4) Minimnya dorongan anak didik dalam pembelajaran; (5) Kurangnya atensi anak didik dalam membaca; (6) Anak didik tidak turut aktif dalam pembelajaran. Tujuan riset ini buat membenarkan keahlian membaca lewat tata cara modeling. Konsep riset ini ialah pemograman, penerapan, pemantauan, refleksi. Tempat riset di SD Negeri 190/VIII Perintis Kabupaten Tebo, Subjek riset berjumlah 23 orang. Metode pengumpulan informasi memakai lembar pemantauan anak didik. Pangkal didapat dari hasil uji observasi serta pemilihan. Hasil pemantauan yang membuktikan terbentuknya pergantian kegiatan anak didik buat lebih aktif dalam pembelajaran membaca puisi pada daur I didapat rata- datar 2, 91 dengan persentase 73% serta daur II didapat pada umumnya 3,18 dengan persentase 78%. Hasil keahlian membaca puisi anak didik pada daur I, pada umumnya angka yang didapat oleh 67 sebaliknya pada daur II pada umumnya bertambah jadi 76 dengan KKM 65, itu artinya sudah memenuhi KKM yang ditetapkan.

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya sikap jujur (kejujuran) peserta didik di sekolah dasar dan untuk mengetahui serta menggambarkan bagaimana peran peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menguatkan kejujuran seorang peserta didik. Metodologi: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan yaitu seluruh guru dan peserta didik yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Temuan Utama: Dari hasil penelitian dan diskusi maka disimpulkan bahwa SD Negeri 190/VIII Perintis adalah sekolah yang memiliki peserta didik dengan kejujuran yang lumayan tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana perlakuan peserta didik mengenai berbagai upaya yang dilakukan oleh guru dalam menguatkan sikap jujur di sekolah. Keterbaruan/Keaslian dari Penelitian: Dengan mengetahui bagaimana tingkat kejujuran dari peserta didik, maka guru akan memberikan berbagai upaya yang tepat dalam melakukan penguatan sikap jujur di sekolah.