ABSTRAK Hijauan merupakan sumber makanan utama bagi ternak ruminansia untuk dapat bertahan hidup, berproduksi serta berkembang biak, oleh karena itu pakan hijauan ternak harus selalu tersedia dan harus selalu diproduksi supaya ternak tidak kekurangan pakan, salah satu hijauan pakan ternak adalah Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum Cv. Mott). Rumput Gajah Odot merupakan tanaman hijauan pakan ternak yang memegang peranan penting, karena mengandung hampir semua nutrisi yang diperlukan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk kotoran puyuh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil Rumput Gajah Odot. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap terdiri atas lima perlakuan dan lima ulangan, setiap ulangan terdiri dari tiga sampel tanaman, sehingga terdapat 75 tanaman. Perlakuan dalam penelitian terdiri dari 1) P0: tidak diberi pupuk 2) P1: 5% pupuk kotoran puyuh dari berat tanah setara dengan 500 g/polybag, 3) P2: 10% pupuk kotoran puyuh dari berat tanah setara dengan 1.000 g/polybag, 4) P3: 15% pupuk kotoran puyuh dari berat tanah setara dengan 1.500 g/polybag, 5) P4: 20% pupuk kotoran puyuh dari berat tanah setara dengan 2.000 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kotoran puyuh pada dosis 20% berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 MST, jumlah anakan 2 MST, 5 MSTdan 6 MST serta berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 1 MST, 2 MST, 3 MST dan 5 MST, jumlah daun 2 MST, 3 MST, 4 MST dan 5 MST, jumlah anakan 3 MST, dan 4 MST. Kesimpulan pemberian pupuk kotoran puyuh dosis 20% setara dengan 2.000 g/polybag dari berat tanah menghasilkan pertumbuhan dan hasil Rumput Gajah Odot yang terbaik. Pemberian kotoran puyuh dosis 5% setara dengan 500 g/polybag dari berat tanah sudah cukup baik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil Rumput Gajah Odot dilihat dari efisiensi biaya dan kebutuhan pupuk kotoran puyuh yang lebih sedikit.
The purpose of activities community service in Ampera Raya village, Sungai Raya Sub district to increased capacity livestock farming rabbits management intensive and livestock farmer productivity through technology rabbit pellet feed. This activity collaborates with 2 livestock farmer groups namely the Master farmer group and the Armada livestock group. The problem of Armada livestock group partners is that cultivation is still extensive and the partners of the Master Farmer Group are expensive prices commercial rabbit feed. Approach methods include Counseling about the importance of rabbit cultivation in livestock raising, especially maintenance of tillers to increase production because mother rabbits have the nature of nurturing weak children, causing many deaths in rabbits and the importance of independently procuring seeds and feed, so that eventually it can increase income of livestock farmer groups. Partner training and mentoring about battery housing technology and manufacture of rabbit feed based on sago waste. The results of community service is the use of a pellet machine can produce cheaper pellets of Rp. 3000 / kg. Keywords: rabbit, production management, feedABSTRAKTujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat desa Ampera Raya kecamatan Sungai Raya melalui kegiatan ternak kelinci adalah peningkatan kemampuan manajemen budidaya ternak kelinci secara intensif dan produktivitas petani ternak kelinci melalui teknologi pembuatan pellet pakan kelinci. Kegiatan PKM ini bekerja sama dengan 2 kelompok tani ternak yaitu kelompok tani Master dan kelompok ternak Armada. Permasalahan mitra kelompok ternak Armada adalah budidaya masih ekstensif dan mitra Kelompok tani Master adalah harga pakan kelinci komersial yang mahal. Metode pendekatan meliputi: Penyuluhan tentang pentingnya budidaya kelinci dalam pemeliharaan ternak khususnya pemeliharaan anakan untuk meningkatkan produksi karena induk kelinci memiliki sifat mengasuh anak yang lemah, menyebabkan banyak kematian pada anak kelinci dan pentingnya pengadaan bibit dan pakan secara mandiri, sehingga akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kelompok tani ternak. Pelatihan dan Pendampingan mitra tentang teknologi perkandangan baterai dan pembuatan pakan kelinci berbasis limbah sagu. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah penggunaan mesin pellet dapat menghasilkan pellet yang lebih murah yaitu Rp 3000/kg. Kata Kunci: kelinci, manajemen produksi, Pakan
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat desa Ampera Raya kecamatan Sungai Raya melalui kegiatan ternak kelinci adalah peningkatan kemampuan manajemen budidaya ternak kelinci secara intensif dan produktivitas petani ternak kelinci melalui teknologi pembuatan pellet pakan kelinci. Kegiatan PKM ini bekerja sama dengan mitra 2 kelompok tani ternak yaitu kelompok tani Master dan kelompok ternak Armada. Permasalahan mitra kelompok ternak Armada adalah budidaya masih ekstensif dan mitra Kelompok tani Armada adalah harga pakan kelinci komersial yang mahal. Metode pendekatan meliputi: Penyuluhan tentang pentingnya budidaya kelinci dalam pemeliharaan ternak khususnya pemeliharaan anakan untuk meningkatkan produksi karena induk kelinci memiliki sifat memelihara dan mengasuh anak yang lemah, menyebabkan banyak kematian pada anak kelinci dan pentingnya pengadaan bibit dan pakan secara mandiri, sehingga akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat kelompok tani ternak. Pelatihan dan Pendampingan mitra tentang teknologi perkandangan baterai dan pembuatan pakan kelinci berbasis limbah sagu. Hasil pengabdian masyarakat, melalui manajemen budidaya peternakan kelinci pengunaan kandang baterai dapat menurunkan kematian sebesar 50% dan penggunaan mesin pellet dapat meningkatkan performa produksi dengan pertambahan bobot badan yang lebih baik yaitu meningkat 20%.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak jeringau merah dalam air minum terhadap performa ayam broiler. Penelitian menggunakan 25 ekor ayam broiler strain Copp produksi PT. Japfa Comfeed Indonesia yang dipelihara sejak day old chicks sampai umur 30 hari. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari P1: Ayam tanpa diinfeksi Salmonella typhimurium dan tanpa pemberian ekstrak jeringau merah (kontrol positif); P2: yam diinfeksi Salmonella typhimurium, tanpa pemberian ekstrak jeringau merah (kontrol negatif); P3: Ayam diinfeksi Salmonella typhimurium + ekstrak jeringau merah 0,5 ml/kg BB; P4: Ayam diinfeksi Salmonella typhimurium + ekstrak jeringau merah 1 ml/kg BB dan P5: Ayam diinfeksi Salmonella typhimurium + antibiotik tetrasiklin 0,02% BB. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jeringau merah pada air minum tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan berat badan dan konversi ransum pada ayam broiler yang diinfeksi Salmonella typhimurium. Ekstrak jeringau merah taraf 1 ml/kg BB. Disimpulkan bahwa pemberian Ekstrak jeringau merah taraf 1 ml/kg BB dapat digunakan sebagai pengganti antibiotik karena tidak mempengaruhi pertambahan berat badan dan efisiensi pengunaan pakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.