Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi kebijakan penangulangan kemiskinan di Kecamatan Bomela Kabupaten Yahukimo yang di laksanakan oleh pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Jika melihat fenomena sampai saat ini masyarakat Papua sebagian  masih berada di bawa garis kemiskinan terutama di Kecamatan Bomela Kabupaten Yahukimo seperti kurangnya prasana, tidak ada tranportasi darat, masih kurang sosialisasi tetang hidup layak, masyarakat masih mengandalkan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, kerangka kebijakan pemberdayaan masyarakat sebagai program dan sebagai cakupan pembangunan memungkinkan mengalami pengembangan dan perluasan ke daerah terjauh hingga terisolir. Hal yang sama juga berlaku untuk program antar proyek yang efektivitas dan efisiensinya dapat diwujudkan. This study aims to review, analyze and interpret the implementation of poverty reduction policy in Bomela District, Yahukimo Regency carried out by the government in fulfilling the basic needs of the community. When looking at the phenomenon these days, most Papuans are still under the poverty line, especially in Bomela District, Yahukimo Regency, such as the lack of infrastructure, no land transportation, the lack of socialization about decent living, and people who still rely on nature to fulfill their living needs. The research used qualitative descriptive. The results show that the policy framework of community empowerment as a program and as a part of the development is expected to be extended to remote and isolated areas. It also applies for programs within the projects, which the effectiveness and the efficiency of the activities are expected to be implemented.