Penelitian mengenai nanotechnology telah banyak dilakukan dalam merekayasa sifat-sifat material. Unsur Zink atau Seng (Zn) menjadi salah satu material yang dijadikan nanopartikel. Sintesis nanopartikel di antaranya dapat dilakukan dengan metode biosintesis, yaitu memanfaatkan tumbuhan (di antaranya adalah rumput laut hijau) dalam proses sintesis nanopartikel. Rumput laut hijau jenis Caulerpa taxifolia mudah ditemukan dan sangat melimpah di Pantai Teluk Sepang, Kota Bengkulu, namun selama ini penggunaannya belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah melakukan proses ekstrak C. taxifolia untuk menghasilkan nanopartikel ZnO dan menjelaskan karakterisasinya. Nanopartikel ZnO C. taxifolia yang dihasilkan berupa bubuk ZnO berwarna putih susu (milky white). Analisis gugus fungsi ZnO C. taxifolia menunjukkan bahwa pita serapan yang muncul telah berada dalam rentang nilai spektral ZnO hasil penelitian sebelumnya. Hasil pencitraan SEM menggambarkan morfologi nanopartikel ZnO C. taxifolia yang terlihat tidak seragam dan umumnya berbentuk nanorod. Ukuran partikel ZnO sintesis ekstrak C. taxifolia cenderung bervariasi yaitu berkisar antara 1,28-1764,23 nm. Kurva menunjukkan distribusi ukuran partikel ZnO C. taxifolia dengan ratarata diameter 254,95 nm membuktikan ekstrak rumput laut C. taxifolia berhasil berperan sebagai agen penstabil, capping agent, dan agen pereduksi.