Abstrak: Kereta Rel Listrik (KRL) di Jabodetabek adalah salah satu transportasi darat yang paling diandalkan karena dapat mengangkut penumpang dalam jumlah banyak. Jadwal, tarif, ketersediaan tempat duduk, waktu tempuh, dan rute perjalanan merupakan informasi yang paling dibutuhkan oleh penumpang KRL. Saat ini teknologi informasi belum secara utuh dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi kepada penumpang, seperti proses penyampaian informasi masih dengan bantuan petugas di stasiun. Informasi tersebut sangatlah diperlukan, seperti untuk memperoleh kepastian, mengurangi kecemasan dan mendukung proses pengambilan keputusan perjalanan bagi penumpang. Penelitian ini akan merancang dan membangun sistem display informasi penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek dengan menggunakan ReactJS framework yang akan diterapkan pada display kiosk di setiap stasiun KRL Commuter Line. Implementasi dari sistem informasi penumpang ini diharapkan akan membantu operator agar lebih efektif dalam pekerjaannya dan membantu penumpang untuk mengetahui informasi KRL secara cepat dan tepat.Kata kunci: KRL Commuter Line, sistem informasi penumpang, sistem display, transportasi publik, kereta api. PENDAHULUANSaat ini transportasi memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam mendukung segala aspek kehidupan dan penghidupan, baik di bidang ekonomi, sosial-budaya, politik, maupun pertahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu, informasi transportasi merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat membutuhkan informasi seperti jadwal, kedatangan, keberangkatan, estimasi waktu tempuh, dan lainnya.Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan salah satu moda transportasi darat yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah banyak. Informasi tentang kedatangan KRL saat ini masih menggunakan pengoperasian manual dengan bantuan informasi dari petugas yang ada di setiap stasiun.

Available handwashing sinks, especially during the early days of the Covid-19 pandemic, still required users to directly touch the water faucet and soap bottles. There were no guidelines for correct hand washing according to World Health Organization (WHO) standards, and water was simply wasted because the faucet was left open while scrubbing hand. Therefore, a device was developed in the form of a touchless hand-washing faucet using a sensor that can detect the presence of hands when one performing hand washing so that water only flows out when needed. The device is also equipped with a soap measuring system and indicators for soap or water containers that are full, half, or empty. To ensure that users can wash their hands properly, the device is also equipped with an announcer containing instructions for washing hands according to WHO standards. The developed device has been implemented in the field by installing it in three public places in the city of Bandung. The public can directly use this devices to fight the Covid-19 outbreak.

Abstract. This paper contains a case study describing the development of a software tool to prove a concept for use in design to inventory scenarios. The tool was developed by Master's students at the University of South Australia. The case study, designed as a reference for similar activities in other academic institutions, contains a list of lessons learned on the project. All the lessons learned have to do with the nontechnical aspects of the project. Even though the project was small, many of the attributes of large projects were seen. BACKGROUND