In this type of radar pulses only have one antenna that is used to transmit and receive signals, it requires a duplexer that will function as a separator for both signals, this duplexer will isolate the transmitted signal and the received signal. The main component of the duplexer that plays a role in the regulation of isolation is the Coupler which is abbreviated as coupler. The performance of the Coupler can be seen from the characteristics of the parameters it has, namely: Isolation Characteristics, Insertion Loss, Return Loss, and Power Coupling. In this study, changes in the dimensions of the Coupler, changes in this size will affect the value of the isolation. If the isolation value gets smaller, the duplexer performance will be better. Coupler in this study is applied in the form of microstrip and substrate used FR-4 with a dielectric constant of 4.6, 1.3 mm thick and 3 GHz operating frequency. To do this work is done with the 2014 CST simulation software, from the results of simulation experiments obtained the isolation value of-67.786 dB.

In this paper, the research was conducted to investigate the effects of optimization dimension to the isolation value of the Branch line coupler. The isolation is very important because it affects to the performance of the duplexer. The smaller value the better isolation performance of the duplexer. This research is carried out by modifying the length and width of the channels of the impedance of the Coupler. In this experiment, Branch-Line coupler is designed in the form of microstrip and fabricated using the FR-4 substrate that has a dielectric constant of 4.6, thickness of 1.3 mm, and 3 GHz operating frequency. To get the optimization value of the isolation characteristic, impedance channel must be modified, which are the length and width of the arms series (Z0 = 50 Ω), the length and width of the arms series (Z0 = 35.35 Ω), and the length and width of the arms shunt (Z0 = 50 Ω). The optimized result of the isolation is -67,786 B

The provincial roads maintenance and repair are often constrained by limited budgets, so that the road management priority is generally determined by policy factors, which often cause roads treatment disparity. The purpose of this study was to determine the criteria and sub-criteria, the weights of criteria and sub-criteria, as well as develop a mathematical equation in order to determine to roads handling priority in the area of Purwakarta, West Java. The Delphi and Cut Off Point methods were applied to determine the criteria, which result in three criteria selected i.e. road condition, traffic volume and economic factors respectively. Afterward, the Analytical Hierarchy Process was used to determine the weighting factors for the criteria and sub-criteria. The results for the criteria weights were as follows: the roads conditions had a weighting factor of 67.7%, the traffic volume of 18.3% and the economy of 13.0%. Based on the criteria and sub-criteria weight, a mathematical equation was developed to define the handling priority of roads in Purwakarta.

Penggunaan Remote Laboratory dalam Pembelajaran Praktik yang dilaksankan di Sekolah Menengah Kejuruan saat pembelajaran daring dilaksankan, banyak digunakan untuk memenuhi ketercapaian pembelajaran praktik. Pelatihan dilakukan terhadap guru SMK yang memiliki komptensi dalam bidang praktik, serta pengembangan dalam media pembelajaran. Selama implementasi kegiatan diberikan kemampuan dalam pengelolaan dan penggunaan Remote Laboratory untuk dapat di sesuaikan dengan model pembelajran yang tepat dalam pembelajaran pelajaran praktik PLC. Dari hasil Pelatihan yang dilaksanakan diperoleh hasil dimana peserta kegiatan dapat mengaplikasikan pengguaan remote laboratori dengan hasil yang dapat diterapkan langsung kepada siswa SMK. Dari hasil pelatihan diperolah bahwa tingkat penguasaan peserta dalam hal pengoperasian Remote Laboratory dapat dikuasai seseuai dengan kriteria minimum penilaian. Remote Laboratory secara langsung dapat memberikan pengalaman belajar secara langsung seperti melaksanakan pembelajaran praktik di laboratorium.

Luasnya perairan nasional menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam upaya pengamanan wilayah laut dari tindakan pelanggaran hukum. Indonesia perlu mengawasi betul-betul wilayah yang paling rawan agar sumber daya ikan nasional bisa dinikmati oleh masyarakat. Caranya, pangkalan bagi kapal-kapal pengawas (KKP, Bakamla, TNI AL) perlu dibangun di wilayah tersebut. Salah satu upaya yang perlu dilakukan yaitu peningkatan pengawasan secara ketat pemerintah dengan cara meningkatkan keamanan sekaligus menyusun aturan yang tepat agar bisa mencegah terjadinya  pelanggaran hukum.  kemampuan TNI AL dan Polri untuk menjaga seluruh wilayah laut, maka mereka harus menggunakan radar pengawas pantai. Radar pulsa ini  mempunyai gelombang elektromagnetik yang  diputus secara berirama, dan hanya memiliki satu antena yang digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal. Untuk mengirim dan menerima sinyal, radar ini membutuhkan pemisah yang disebut duplekser. Duplekser berfungsi untuk mengisolasi sinyal yang ditransmisikan dan sinyal yang diterima dan komponen utama dari duplexer adalah Branch-Line Hybrid Coupler. Coupler memiliki parameter yang menunjukkan kinerja seperti: Return Loss, Power Coupling, Insertion Loss dan nilai isolasi. Dalam penelitian ini dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh perubahan dimensi terhadap nilai isolasi pada Branch line coupler. Isolasi sangat penting karena mempengaruhi kinerja duplekser. Nilai yang lebih kecil semakin baik kinerja  duplekser tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan memodifikasi panjang dan lebar saluran impedansi Coupler. Branch-Line Coupler dirancang dalam bentuk mikrostrip dan difabrikasi menggunakan substrat FR-4 yang memiliki konstanta dielektrik 4,6, tebal 1,3 mm, dan frekuensi operasi 3 GHz. Untuk mendapatkan nilai optimasi karakteristik isolasi, kanal impedansi harus dimodifikasi, yaitu panjang dan lebar seri lengan (Z0 = 50 ), panjang dan lebar seri lengan (Z0 = 35,35 ), dan panjang dan lebar lengan shunt (Z0 = 50 ). Hasil optimasi isolasi didapatkan -67.786 dB.