Kebutuhan masyarakat dalam penggunaan skincare semakin tinggi, namun sediaan tabir surya yang ada dipasaran kebanyakan berasal dari kimia. Daun asam jawa diketahui memiliki flavonoid. Penelitian menyebutkkan flavonoid merupakan antioksidan dapat digunakan sebagai zat aktif pada sediaan tabir surya. Sediaan yang dapat digunakan masyarakat harus aman ketika digunakan. Penelitian ini bertujuan menentukan formulasi gel yang aman dengan menggunakan ekstrak daun asam jawa. Formula gel ekstrak daun asam jawa menggunakan basis Carbopol dengan konsentrasi ekstrak 100 ppm , 200 ppm dan 300 ppm. Carbopol diketahui memiliki stabilitas yang baik dalam penyimpanan. Formula dilakukan uji fisik meliputi organoleptis, pH, daya sebar dan stabilitas. Hasil pengujian didapatkan formula 1,2,3 memiliki stabilitas yang baik dengan parameter daya lekat, daya sebar dan uji stabilitas. Formula 3 memiliki grade very good protection dengan nilai SPF sebesar 28,8 sehingga direkomendasikan sebagai penggunaan tabir surya.
Jerawat dan kulit kusam akibat paparan sinar matahari merupakan permasalahan kulit yang kerap dialami oleh individu. Penggunaan skincare dan krim antibiotik berbahan kimia menjadi salah satu alternatif yang banyak digunakan, namun efek samping seperti iritasi kulit dan resistensi menjadi permasalahan baru sehingga mendorong dilakukannya penemuan produk baru berbasis senyawa bahan alam. Daun asam jawa berpotensi dijadikan bahan antijerawat dan tabir surya karena mengandung senyawa fitokimia seperti fenolik, flavonoid, saponin, dan vitamin C. Jumlah kandungan senyawa tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya ekstraksi dan fraksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan potensi aktivitas antijerawat dan tabir surya antara ekstrak dan fraksi daun asam jawa, adapun parameter antijerawat dilihat dari aktivitas penghambatan terhadap bakteri penyebab jerawat (Staphylococcus epidermidis ATCC 12228) menggunakan metode difusi agar pada konsentrasi 1%, 3%, 5%, sedangkan aktivitas tabir surya dilakukan dengan penentuan nilai SPF secara in vitro untuk melihat seberapa besar kemampuannya dalam melindungi kulit dari paparan sinar UV B. Ekstraksi daun asam jawa dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, sedangkan fraksinasi dilakukan menggunakan pelarut etil asetat. Hasil skrining fitokimia dan KLT menunjukkan bahwa keduanya mengandung senyawa polifenol, flavonoid, dan saponin dengan nilai SPF 22,65 pada ekstrak dan 18,37 pada fraksi daun asam jawa. Hasil pengujian aktivitas anibakteri juga menunjukkan bahwa ekstrak memiliki diameter daya hambat yang lebih besar dibandingkan fraksi. Hal ini kemungkinan karena ekstrak mengandung senyawa yang lebih kompleks dibanding fraksi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.