A Case Study of Risk Management of Automotive Industry Projects Using RFMEA Method

Abstract

Considering the market need and customer attraction, automakers are always trying to define new projects and present products with new capabilities in the market. That is why a significant part of car companies’ development research is focused on the definition of new projects. Principally, project risk management in car companies is essential and thus given special attention. There are different theories and methods of project risk control. However, since there is complete awareness of FMEA-related issues (Failure Mode and Effects Analysis) in automotive companies due to the establishment of the quality management system, the project's risk analysis using FMEA method to control the risk of automotive industry projects is presented in this paper by a real example. For this purpose, FMEA indicators tables are designed and presented proportionally to project risk management. Results of this research show that using failure mode and effects analysis for project risk management ensures the detection of project's weaknesses and provides a practical model for identification and reduction of project risks.

Risk Management Pada Industri Otomotif

“…Perusahaan diharapkan dapat mengungkapkan dan memberikan informasi terkait kinerja perusahaan untuk lebih transparan (Dwiharto, 2020). Namun, nyatanya banyak informasi yang tidak lengkap disertai dengan tingkat ketidakpastian, dimana ketidakpastian ini menyebabkan risiko pada perusahaan itu sendiri (Mirboroon & Razavi, 2020). Dalam industri otomotif, untuk mencapai kesuksesan industri adalah dengan pemanfaatan peluang dan sumber daya yang ada untuk mengembangkan dan berinovasi terhadap produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.…”

“…Dalam industri otomotif, untuk mencapai kesuksesan industri adalah dengan pemanfaatan peluang dan sumber daya yang ada untuk mengembangkan dan berinovasi terhadap produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Elemen penting dalam memanfaatkan peluang yang tersedia adalah membuat keputusan yang idealnya harus dilakukan berdasarkan informasi yang lengkap dengan tingkat kepastian yang tinggi mengenai output (Mirboroon & Razavi, 2020). Kenyataanya, sebagian besar keputusan yang dibuat dengan informasi yang tidak lengkap akan mengakibatkan risiko dalam suatu proyek.…”

“…Kenyataanya, sebagian besar keputusan yang dibuat dengan informasi yang tidak lengkap akan mengakibatkan risiko dalam suatu proyek. Dengan begitu, proyek yang bercampur dengan ketidakpastian dan ketidaklengkapan akan selalu menjadi bagian dari manajemen proyek (Mirboroon & Razavi, 2020). Risiko tersebut bergantung pada berbagai faktor yang meliputi jenis proyek, produk dari supplier, waktu proyek, orang-orang yang terkait, serta faktor internal dan eksternal lainnya.…”

“…Risiko pada protek juga dapat mencakup risko yang berbeda, antara lain eksekutif, keuangan, ekonomi, dan risiko lingkungan. Berdasarkan (Mirboroon & Razavi, 2020) pada umumnya, risiko proyek diklasifikasikan sebagai risko terkait pelaksaan, risiko waktu, risiko biaya, akumulasi risiko, risiko linkungan dan bencana. Dengan merancang sistem informasi manajemen risiko pada proyek akan secara signifikan membantu dalam mengindentifikasi risiko.…”

“…Selain meningkatkan keberhasilan proyek, manajemen risiko juga dapat menjaga sumber daya manusia dan kegiatan industri otomotif dengn baik. Manajemen risiko membantu para manajer membuat keputusan menjadi lebih terarah (Mirboroon & Razavi, 2020). (Pimchangthong & Boonjing, 2017) juga menyebutkan, bahwa manajemen risiko merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilam proyek.…”