Penelitian ini bertujuan untuk melihat metode mengajar Matematika pada siswa berkebutuhan khusus tuna grahita dan autis di SLB YKK Pacitan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Data diambil dengan melakukan wawancara kepada lima guru Matematika di SLB YKK Pacitan. Peneliti menggunakan instrumen panduan wawancara dengan penekanan pada penggalian metode mengajar Matematika bagi siswa berkebutuhan khusus tuna grahita dan autis. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi. Setelah data terkumpul, peneliti menganalisis data dengan tahapan membuat coding data/klasifikasi data, menyajikan dan menguraikan data, dan membuat kesimpulan. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni-Juli tahun 2023. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru harus memahami prinsip pengajaran tuna grahita dan autis sebelum mengajar. Prinsip pengajaran pada anak tuna grahita mencakup pengembangan potensi, tidak berbasis kelas, kolaborasi dengan orang tua, modifikasi kurikulum, modifikasi perilaku, dan proses evaluasi belajar yang runtut. Metode pengajaran anak tuna grahita menggunakan benda konkrit, pembelajaran langsung dengan instruksi langsung, pembelajaran kooperatif, dan metode pengulangan. Sedangkan prinsip pengajaran anak autis meliputi efikasi orang tua, membangun konsentrasi, dan memetakan gangguan. Metode yang dipakai guru meliputi metode Lovaas atau ABA, TEACCH, Son-Rise Program, PEC (Picture Exchange Communication), dan terapi sensori integrasi.
Kata kunci: Autis, Belajar Matematika, Metode Matematika, Tuna Grahita