2016
DOI: 10.26578/jrti.v10i2.2562
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisa Sifat Mekanik dan Struktur Mikro pada Proses Friction Stir Welding Alumunium 5052

Abstract: Friction stir welding (FSW) is solid state joining technique or the metal didn’t melt when joining process. This method is used the characteristic of the parent metal has not change. This process is widely used for materials, especially aluminum heat treatment usually must be done first before welding, FSW method invented by The Welding Institute W.Thomas from the welding institute (TWI). Friction stir welding process is used to alumunium 5052 T-0 to form butt joint as much as nine plate. Parameter which varie… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2019
2019
2021
2021

Publication Types

Select...
4

Relationship

1
3

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Tarmisi dan Prayoga [5] analisis sifat mekanik dan struktur mikro pada proses Friction Stir Welding Aluminium 5052. Proses pengelasan menggunakan putaran tool 1500 RPM, dengan feed rate 10 mm/menit dan variasi bentuk pin segitiga ulir, silinder ulir, dan kerucut ulir dan mendapat kesimpulan bahwa hasil kekuatan tarik maksimum didapat pada bentuk pin silinder ulir dengan kekuatan tarik maksimum sebesar 120,442 MPa dan hasil uji kekerasan maksimum pada logam las sebesar 39,22HV berbanding lurus dengan kekuatan tariknya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tarmisi dan Prayoga [5] analisis sifat mekanik dan struktur mikro pada proses Friction Stir Welding Aluminium 5052. Proses pengelasan menggunakan putaran tool 1500 RPM, dengan feed rate 10 mm/menit dan variasi bentuk pin segitiga ulir, silinder ulir, dan kerucut ulir dan mendapat kesimpulan bahwa hasil kekuatan tarik maksimum didapat pada bentuk pin silinder ulir dengan kekuatan tarik maksimum sebesar 120,442 MPa dan hasil uji kekerasan maksimum pada logam las sebesar 39,22HV berbanding lurus dengan kekuatan tariknya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada pengujian stuktur mikro terlihat adanya daerah weld metal, TMAZ, HAZ , dan base metal seperti yang terlihat pada gambar 9. Weld metal adalah daerah hasil dari proses pengelasan friction stir welding yang mengalami deformasi plastis dan pemanasan selama proses FSW sehingga mengalami rekrisktalisasi sehingga menghasilkan butiran halus di daerah pengadukan, TMAZ (thermo mechanically affected zone) adalah transisi antara logam induk dan daerah las yang mengalami deformasi struktur tetapi tidak terjadi rekristalisasi, HAZ (heat affected zone) adalah daerah yang mengalami siklus termal tetapi tidak mengalami deformasi plastis, karena temperatur pemanasannya rendah [22]. Pada pengujian struktur mikro juga terlihat adanya perbedaan antara daerah weld , TMAZ , HAZ dan base metal seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Indra Putra Almanar.…”
Section: Analisis Hasil Uji Struktur Mikrounclassified
“…Tandatanda patah ulet yaitu penyerapan energi disertai dengan deformasi plastis yang cukup besar disekitar patahan, akibatnya permukaan patahan secara kasat mata terlihat kasar, berbentuk serabut (fibrous), dan berwarna kelabu. Selain dari pengaruh pembebanan, pengaruh komposisi kimia material juga sangat berpengaruh terhadap bentuk patahan dan jenis patahannya [12].…”
Section: Gambar 7 Patahan Las Gesekunclassified
“…Selain itu menurut [12][13] patah ulet juga memiliki ciri-ciri pada patahannya membentuk sudut 45 0 terhadap sumbu normal karena pengaruh tegangan geser yang maksimum atau dalam hal ini beban tarik yang bekerja menimbulkan tegangan sampai melebihi batas tegangan luluhnya, akibatnya pergerakan dislokasi hingga mencapai permukaan. Pergerakan dislokasi pada permukaan inilah yang dinamakan dengan deformasi plastis.…”
Section: Gambar 7 Patahan Las Gesekunclassified