Analisis Kinerja Condenser Shell and Tube Unit 2 Di Pt. PLN (Persero) Sektor Asam-Asam Kalimantan Selatan

Abstract

Theecondenser is a type of heat exchanger that functions to condense fluid. On steam powermsystems. Thevmain function ofmthe condenser is to convert steam into liquid. The purpose of this study is to determine the value and influence of heat balance, heat transfer coefficient, pressure drop and condenser efficiency.Thewresults offthissstudy indicate that in 2018 thee average heat balance (Q) was obtained at 356,017,533.46 Kj / hour while in 2019 the results of the average heat balance (Q) were 640,293,647,066 Kj / hour, fouling factor was not affect the balance sheet. The average gross heat transfer coefficient (UD) in 2018 amounted to 204,274.25 Kj / hour.m2. C and the average net heat transfer coefficient (UC) was 206,378 Kj / hr.m2. ° C whereas in 2019 the average heat transfer coefficient is obtained by the average gross heat transfer coefficient (UD) of 366,544.07 Kj / jam.m2. ° C and the Clean heat transfer coefficient (UC) is 448,554 Kj / h.m2. ° C.Fouling factor is very influential onnthe heatwtransfer coefficient because the greater the fouling in the tube will result in the inhibition of theeheat transfer rate in the tube, so that the heat transfer coefficient decreases. The pressure drop in 2018 is still within the permissible limits, with an average of 504.28 bars and 2019 of 513.03 bars. The effectiveness of the condenser in 2018 is an average of 23.330 after maintenance has been obtained, the average effectiveness of the condenser in 2019 is 40.743

PENGARUH KONDISI OPERASI TERHADAP PEMBENTUKAN FOULING FACTOR (Rd) PADA KONDENSOR 61-127-C DI UNIT AMMONIA REFRIGERANT PT. PUPUK ISKANDAR MUDA

“…Apabila panas I ini akan dilepaskan besarnya sama dengan Q persatuan waktu, maka panas diterima oleh fluida dingin sebesar Q pula (perpindahan panas dianggap sempurna). Sehingga kemampuan untuk menerima panas, dipengaruhi oleh 3 hal yaitu koefisien perpindahan panas keseluruhan, luas perpindahan panas, dan selisih temperatur rata-rata (Hairudin, 2021).…”

“…Besarnya pengotoran pada heat exchanger mengakibatkan penurunan Q pada penelitian yang dilakukan selama periode analisis. Pressure drop di pengaruhi beberapa faktor lainnya yaitu kecepatan aliran massa fluida melalui tube, panjang tube, jumlah pass dan kebersihan air pendingin yang masuk kedalam kondensor (Hairudin, 2021) Dalam Ariana (2009) Terjadinya peningkatan pressure drop berkaitan dengan akumulasi kekotoran di dalam pipa-pipa atau ruang dalam heat exchanger. Penurunan tekanan semakin lama akan semakin besar dikarenakan fouling factor yang tersedia semakin mendekati jenuh/melebihi batas 10% dari desain.…”

“…Beberapa yang dapat menimbulkan pengotoran penukar kalor antara lain material tube, kecepatan aliran fluida, fluida alami dan material endapan, serta waktu lamanya beroperasi sejak pembersihan terakhir. Fouling factor berpengaruh terhadap koefisien perpindahan panas, di karenakan semakin besar fouling pada tube maka akan menyebabkan kenaikan tahanan heat transfer yang mengakibatkaan terhambatnya laju perpindahan panas pada tube sehingga koefisien perpindahan panas menurun(Hairudin, 2021).…”