Organofosfat merupakan pestisida yang disukai oleh petani karena hasilnya terlihat jelas pada tanaman. Namun, pajanan organofosfat terhadap manusia dapat menimbulkan gangguan akut maupun kronis yang disebabkan sifat residunya. Untuk mengetahui pajanan pestisida pada manusia, dapat dilakukan biomonitoring dengan cara mengukur aktivitas enzim asetilkolinesterase (AChE) dalam darah. Cara organofosfat dalam menyebabkan efek toksik di antaranya dengan menghambat kerja enzim AChE. Enzim AChE yang terhambat menyebabkan proses pengiriman impuls saraf dapat mengalami gangguan, salah satunya gangguan fungsi kognitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pajanan pestisida organofosfat terhadap aktivitas enzim AChE eritrosit dan fungsi kognitif pada petani. Metode penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang dengan pendekatan observasi analitik. Sampel penelitian ini adalah 69 petani yang menggunakan pestisida organofosfat di daerah Lembang dan Pangalengan, Bandung. Data yang diambil berupa data karakteristik, aktivitas AChE eritrosit yang diambil dari sampel darah petani yang kemudian diukur dengan metode Ellman di laboratorium, dan fungsi kognitif menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination. Hasilnya, diperoleh 26 responden (38%) mengalami gangguan fungsi kognitif dan 43 responden (62%) memiliki fungsi kognitif normal. Uji statistik menunjukkan faktor usia (p=0,010), faktor pendidikan (p=0,002) serta faktor okupasi durasi penyemprotan (p=0,016) memiliki hubungan bermakna dengan fungsi kognitif. Faktor okupasi juga memiliki hubungan bermakna terhadap aktivitas asetilkolinesterase pada petani, yaitu faktor frekuensi penyemprotan (p=0,035) dan faktor penggunaan alat pelindung diri (APD) (p=0,011). Simpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara faktor okupasi terhadap aktivitas asetilkolinesterase eritrosit dan fungsi kognitif pada petani yang menggunakan pestisida organofosfat.