Barriers to Clinical Supervision Practices in Botswana Schools

Abstract

This study was conducted to investigate possible barriers to the effective implementation of clinical supervision in Botswana primary schools, junior and senior secondary schools. Since the study sought views, experiences and observations of respondents, it adopted a qualitative approach to data collection. Teacher practitioners on study leave at the University of Botswana formed the subjects of the study. Data were analysed by being categorised into themes. The findings of the study revealed three major themes deemed to be barriers to clinical supervision practices. These are; large class sizes; the implementation of the Performance Management System in schools; and senior teachers who are designated as supervisors to junior teachers simply by virtue of their official position and not because they are experts in the areas they supervise. Recommendations were made on how these barriers could be addressed in order to facilitate clinical supervision activities in schools.

Evaluasi Program Supervisi Akademik di PAUD Swasta

“…Rekomendasi untuk manajemen sekolah YPKI Magelang adalah adanya kebutuhan pelatihan supervisi akademik kepada kepala sekolah dan guru-guru senior. Pemahaman yang baik dan lebih lengkap menjamin efektifitas program (Moswela & Mphale, 2015). Keterlibatan serta monitoring dari pihak manajemen sekolah juga diharapkan, sesuai usulan dari sekolah.…”

School Heads’ Post Observation Practices in Tanzania: Feedback Implications for Teachers

“…School heads and teachers worked as one team in teaching and learning activities. These findings receive support from Moswela and Mphale (2015) who found that most teachers in Botswana expressed positive views that clinical supervision was fairly practiced and improved their cooperation in teaching and learning activities. Generally, professional relationship between and among teachers, school heads, and students, suggest that post -observation creates encouraging teaching and learning environment in the country.…”

Indikator Tantangan Efektivitas Supervisi Instruksional Kepala Sekolah

“…Jika praktik supervisi instruksional oleh kepala sekolah benar-benar bermanfaat bagi sekolah, baik kepala sekolah maupun guru perlu memainkan peran mereka secara bermakna dan efektif. Menurut (Moswela & Mphale, 2015) studi yang dilakukan di sekolah melalui kuesioner terstruktur dan panduan wawancara di Bostwana, pada supervisi situasional terbukti dari temuan bahwa baik lingkungan guru sekolah dasar maupun kepala guru di mana supervisi instruksional berlangsung agak menegangkan dan mengintimidasi guru. Ini menghalangi guru dari melakukan berbaiakan berarti pada peningkatan standar instruksional.…”

“…Jadi, dalam dal ini, mereka dipandang sebagai mitra bagi para pemimpin menengah dan senior dalam memutuskan pilihan karir mereka untuk tujuan perbaikan. Fungsi penetapan tujuan supervise akademik mengacu pada tanggung jawab kepala sekolah dalam memberikan bimbingan dan tema sentral pembinaan kepada guru (Moswela & Mphale, 2015). Bimbingan semacam itu mengharuskan kepala sekolah harus terbiasa dengan semua tingkat pengajaran di sekolah.…”

“…Berdasarkan beberapa permasalahan pelaksanaan supervise dapat dirangkum beberapa indicator yang menjadi tantangan dalam upaya pencapai efektivitas supervise instruksional di sekolah. Memaksimalkan efek organisasi instruksional, yang juga disebut sebagai pengorganisasian program instruksional, adalah fungsi lain dari kepemimpinan instruksional, yang secara langsung selaras dengan penetapan tujuan instruksional untuk sekolah (Baker & Bloom, 2017;Moswela & Mphale, 2015). Strategi untuk mewujudkan tujuan sekolah bergantung pada pengalokasian staf dan pengorganisasian sumber daya secara maksimal.…”