Case Study of Digital-Based Service Innovation for Old Age Insurance (JHT) Claims by BPJS Employment (BPJAMSOSTEK) Pekalongan Branch Office Central Java

Abstract

Various government efforts to break the Covid-19 chain have also affected the economy, as many companies have laid off employees on a large scale. This has resulted in an increase in the number of claims for the Social Security Administering Body (BPJS) for Employment or BPJAMSOSTEK. The purpose of the study was to find out a Case Study of Digital-Based Service Innovation for Old Age Security Claims (JHT) by BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Pekalongan Branch Office, Central Java. Research methods. The research method used to describe the problems that exist in this study is a qualitative method with a study approach. Primary data sources in this study came from interviews with informants. The informants in this case are employees who are directly involved in the implementation of public services, leaders and participants as users of services provided by BPJAMSOSTEK Pekalongan City Branch, Central Java. The technique used in this study was carried out in several steps, namely, data reduction (sorting, focusing and attention), data presentation (display) and drawing conclusions. Research result. The innovation attributes at BPJAMSOSTEK Pekalongan City Branch are in accordance with the relative advantage, suitability, complexity, possibility to try and ease of observation. In terms of acceptance of the information system, it is seen from 2 elements, namely the ease of use and the usefulness of the LAPAKASIK information system in accordance with the Theory Technology Acceptance Model (TAM): In the Internal User/BPJAMSOSTEK Aspect In the External Aspect User/BPJAMSOSTEK Participant.

Pengelolaan Arsip Dinamis Inaktif Dalam Mendukung Layanan Informasi Pada Pt Angkasa Pura I Di Era Pandemi Covid-19

“…Adapun alat yang digunakan peneliti dalam instrumen penelitian adalah kamera, zoom meeting dan Google Meeting, panduan wawancara lisan. (The tools used by researchers as research instruments are cameras, oral interview guidelines, Laptops for Zoom Meetings and Google Form questionnaires) Hamilton & Finley (2020) dalam (Sofiana et al, 2022). Analisis data yang digunakan adalah berdasarkan Miles and Huberman adalah mereduksi data (pemilahan, pemusatan dan perhatian), penyajian (display) data dan penarikan kesimpulan (Arum & Irhandayaningsih, n.d.).…”

Penerapan green airport dalam memberikan kepuasan kepada penumpang

“…Studi dari (Sofiana et al, 2022) menyatakan memeriksa dampak kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan di kalangan pelancong, turis, dan pengguna layanan bandara lainnya, juga mengenai passenger satisfaction studi dari (Ruhiyat et al, 2018) dimana passenger satisfaction dengan kualitas layanan dalam bandara di Halim Perdanakusuma. Passenger satisfaction menurut (Bezerra & Gomes, 2020) merupakan persepsi kualitas layanan dan lingkungan layanan, serta emosi, demografi, dan loyalitas, semuanya terkait dengan kepuasan penumpang, Karakteristik penumpang dan keefektifan proses memengaruhi seberapa puas penumpang dengan proses pemeriksaan keamanan (Sakano et al, 2016).…”

“…Passenger satisfaction dengan green airport dalam suatu hasil penelitian dari (Sofiana et al, 2022) dengan topik "Analysis of Passenger Satisfaction on Green Airport Blimbingsari International Services" hasilnya Kualitas pelayanan terminal bandara ditentukan oleh tujuh (empat) variabel pelayanan, salah satunya adalah (1), seperti yang ditunjukkan oleh hasil analisis data, keandalan peralatan dan fasilitas bandara; (2) kemudahan penumpang mendapatkan informasi; (3) keren dan nyamannya terminal bandara; (4) ruang terminal yang bersih di bandara, kesenjangan service quality menunjukkan bahwa 5 (lima) dimensi kualitas layanan yang menguntungkan dibangun di atas ini dapat dikatakan bahwa Bandara Internasional Blimbingsari menawarkan pelayanan pelanggan yang sangat memuaskan penumpang. Selanjutnya studi dari (Bamidele et al, 2023) topiknya "Realizing Green Airport Performance through Green Management Intransigence, Airport Reputation, Biospheric Value, and Eco-Design" pengelola bandara harus segera mengkaji ulang pendekatan dan strategi praktik berkelanjutan, ketahanan bandara, dan adaptasi perubahan iklim untuk pembangunan pariwisata berkelanjutan, studi ini memajukan pemahaman kita tentang nilai biosfer (BV), keteguhan manajemen hijau (GMI), dan desain ramah lingkungan bangunan bandara, temuan penelitian dapat membantu praktisi dan pembuat keputusan mengadopsi teknologi dan prosedur hijau dalam pengelolaan dan pengoperasian bandara.…”

“…Pembahasan dari penjabaran tersebut dimana di Indonesia penerapan green airport sudah berjalan dan dilaksanakan di bandara Internasional dengan di dukung adanya ICAO Doc 9968 untuk kebijakan internasional, kebijakan dari Indonesia salah satunya adanya SKEP/124/2009 dengan kebijakan-kebijakan lain yang mengikuti yang ada. Selanjutnya berkaitan green airport dengan penumpang beberapa artikel ilmiah yang ada mendukung dengan sudah dijabarkan dan satu artikel yang langsung menyatakan dan menggunakan kedua variabel itu studi dari (Sofiana et al, 2022) dengan variabel "Passenger Satisfaction dengan Green Airport" di objek bandara Blimbing Sari, Banyuwangi.…”

Exploring Moralitas Individual Mahasiswa, Sebuah Peran Mengatasi Etika Kecurangan Mahasiswa Akuntansi Di Dunia Pendidikan

“…Selain itu individu pada level moral ini juga akan memandang kepentingan pribadinya sebagai hal yang utama dalam melakukan suatu tindakan kecurangan akuntansi dimulai dari dunia pendidikan yang seba rendahnyanya sistem pengendalian internal. Pada tahap kedua (conventional), individu akan mendasarkan tindakannya pada persetujuan teman-teman keluarganya dan juga pada norma-norma yang ada di masyarakat (Sofiana et al 2022). Pada tahap tertinggi (post-conventional), individu mendasari tindakanyya dengan memperhatikan kepentingan orang lain berdasarkan tindakan pada hukumhukum universal.Moralitas individu berkaitan dengan orang lain bukan hanya mengenai kepentingan pribadi, serta moralitas merupakan pemikiran yang objektif dan rasional berhubungan dengan kecurangan akuntansi dimulai dari dunia pendidikan yang seba rendahnyanya sistem pengendalian internal.…”