2020
DOI: 10.21082/jae.v37n2.2019.113-122
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dampak Penggunaan Combine Harvester terhadap Kehilangan Hasil Panen Padi di Provinsi Banten

Abstract: <strong>English</strong><br />Combined Harvester (CH) aid is part of the Indonesian government policy instrument for accelerating rice production and increasing farmers’ income. In addition to reducing harvesting cost and time, CH may also reduce harvest loss. This study intends to quantify rice yield loss reduction if CH is used for harvesting. The study was conducted in Banten Province in 2014 using primary data collected from 119 CH user farmers and 116 non-user farmers selected purposivel… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(1 citation statement)
references
References 4 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Berdasarkan hasil pengukuran, diketahui bahwa hasil gabah kering panen (GKP) pada lahan yang diolah secara manual adalah sebesar 7 503 kg/musim, sedangkan pada lahan yang diolah secara mekanis adalah sebesar 9 283 kg/musim. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberap faktor diantaranya penggunaan combined harvester dapat menekan kehilangan hasil sebesar 200.39 kg per hektar atau sekitar 3.52% total hasil [19]. Konversi gabah ke beras di Propinsi Jawa Barat adalah 53.45% [20], sehingga pada produksi beras secara manual akan dihasilkan beras sebanyak 4 011 kg/musim, sedangkan pada produksi beras secara mekanis akan dihasilkan beras sebanyak 4 962 kg/musim.…”
Section: Harga Pokok Produksi Berasunclassified
“…Berdasarkan hasil pengukuran, diketahui bahwa hasil gabah kering panen (GKP) pada lahan yang diolah secara manual adalah sebesar 7 503 kg/musim, sedangkan pada lahan yang diolah secara mekanis adalah sebesar 9 283 kg/musim. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberap faktor diantaranya penggunaan combined harvester dapat menekan kehilangan hasil sebesar 200.39 kg per hektar atau sekitar 3.52% total hasil [19]. Konversi gabah ke beras di Propinsi Jawa Barat adalah 53.45% [20], sehingga pada produksi beras secara manual akan dihasilkan beras sebanyak 4 011 kg/musim, sedangkan pada produksi beras secara mekanis akan dihasilkan beras sebanyak 4 962 kg/musim.…”
Section: Harga Pokok Produksi Berasunclassified