Saat ini teknologi sangat berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan manusia baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, bisnis, maupun organisasi lainnya. Terkhusus dalam bidang pendidikan yang tidak bisa dijalankan dengan mengandalkan cara yang sangat manual sehingga pengetahuan manusia itu sendiri didukung oleh teknologi saat ini. Salah satunya adalah penggunaan komputer sebagai alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan di bidang teknologi informasi. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang di segala bidang, terutama dalam bidang pendidikan, khususnya pada Guru. Pemilihan guru teladan di SMA Negeri Insana Tengah saat ini masih dilakukan dengan sangat manual sehingga penilaiannya kurang tepat dan kurang baik. Sehingga hasil keputusan kurang berkualitas dan kurang adil bagi guru lain yang memenuhi standar. Metode yang digunakan dalam pemilihan guru teladan ini yaitu dengan menggunakan metode AHP dan CPI, metode AHP digunakan untuk menentukan bobot dari setiap kriteria sedangkan metode CPI digunakan untuk menentukan perangkingan dari setiap alternatif atau dari setiap guru yang mendapatkan perangkingan. Oleh karena itu peneliti merancang sebuah sistem pendukung keputusan sehingga mempermudah kepala sekolah dalam memilih guru manakah yang merupakan guru teladan di sekolah SMAN Insana Tengah. Untuk mengantisipasi pemilihan Guru teladan yang kurang tepat dan akurat maka diperlukan suatu sistem pengambil keputusan yang berdasarkan pada 6 kriteria utama dengan nilai bobotnya masing-masing yaitu Dokumen portofolio 0.08%, Karya tulis 0.25%, Disiplin 0.11%, Kinerja Guru 0.14%, Guru pluss 024% dan Penampilan 0.18%.