Determinan Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur

Abstract

Audit atas laporan keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang telah diterapkan khususnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik dewan direksi terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2020. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sebanyak 132 perusahaan yang diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Pengujian menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 variabel berpengaruh dan 3 variabel tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Dua variabel yang berpengaruh negatif terhadap audit report lag, sedangkan tiga variabel yang tidak mempengaruhi audit report lag antara lain independensi direksi, rapat direksi dan dualitas direksi.

Pengaruh Profitsbilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Property Sub Sektor Property dan Real Estate Tahun 2015-2019)

“…Sehingga hal tersebut dapat berdampak kepada banyaknya transaksi yang dimiliki perusahaan yang menyebabkan banyaknya konfirmasi yang harus dilakukan oleh auditor. Maka Hasil penelitian (Pamungkas, 2021) menyatakan bahwa Solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Sedangkan hasil yang berbeda ditunjukkan oleh (Hasanah, 2019) yang menyatakan bahwa Solvabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay.…”

“…(Wayan et al, 2020) Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atau keuntungan. Berdasarkan dari penjelasan sebelumnya , maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (profit) yang didapatkan dari total laba terhadap total asset perusahaan yang dimiliki (Pamungkas, 2021). Karena profitabilitas berpengaruh terhadap daya tarik investor untuk menanamkan modalnya sebab jika profitabilitasnya tinggi maka perusahaan akan mudah mendapatkan tambahan modal dari investor.…”

“…Perusahaan yang besar cenderung memiliki sistem pengendalian internal yang baik sehingga mampu untuk mengawasi kegiatan operasional perusahaan (Sakti, Butarbutar and Hadiprajitno, 2017). Ukuran perusahaan memiliki empat klasifikasi diantaranya usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha besar yang dimana kategori tersebut menggunakan indikator total asset dan jumlah penjualan tanah (Pamungkas, 2021). Besar kecilnya suatu entitas perusahaan yang dapat dinyatakan melalui total aset, total pendapatan, total penjualan dalam satu tahun, nilai pasar saham, dan sebagainya yang menggambarkan kekayaan perusahaan.…”

Pengaruh Corporate Governance Terhadap Integrated Reporting

“…Salah satu kriteria untuk menilai komite audit adalah ukurannya. Pengukuran tersebut sebagaimana penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Ahmad & Sari (2017), Hartono & Nugrahanti (2014), Melania & Dewi (2014) dan Utamie (2021). Berikut adalah rumus yang digunakan dalam pengukuran: Kepemilikan institusional perusahaan adalah persentase sahamnya yang dimiliki oleh lembaga keuangan, lembaga pemerintah, dan entitas lain pada akhir tahun (Poluan & Nugroho, 2015).…”

“…Selain itu, implementasi pelaporan terintegrasi belum diatur oleh peraturan Indonesia (Qashash et al, 2019). Karena integrated reporting merupakan konsep pelaporan yang relatif baru, sehingga penelitian terkait dengan integrated reporting masih minim atau belum banyak dilakukan (Ahmad & Sari, 2017;Permata dkk., 2020;Utamie, 2021;Kurnianto et al, 2020), sebagaimana tertuang dalam kajian tersebut di atas.…”