Stunting masih menjadi masalah di seluruh dunia, khususnya Indonesia dimana prevalensi stunting pada tahun 2020 sebesar 26,92%. Dampak jangka pendek dari stunting adalah peningkatan risiko kesakitan dan kematian akibat penyakit menular, sedangkan dampak jangka panjang dari stunting dapat menyebabkan obesitas, gangguan fungsi kognitif, dan produktivitas kerja. Salah satu upaya pencegahan stunting adalah pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) oleh ibu hamil dan anak usia dibawah 5 tahun yang belum dilaksanakan dengan baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengisian buku KIA dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya pemantauan stunting pada bayi dan anak. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi ceramah dalam bentuk presentasi, diskusi, dan pendekatan pelatihan. Pre-test dan post-test dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan ini. Sebanyak 80 peserta mengikuti kegiatan ini, diantaranya Camat Kertosono, Kepala Desa Banaran, Kepala Puskesmas Kertosono beserta jajarannya, kader kesehatan, serta ibu yang mempunyai anak stunting, terdiri dari 37 orang warga Banaran. kader kesehatan dan ibu yang mempunyai balita stunting (72% dari total anak stunting di Banaran). Ditemukan adanya peningkatan kemampuan peserta dalam mengisi Buku KIA; sebelum kegiatan, rata-rata skor pre-test adalah 77,03 ± 16,64 dan skor post-test adalah 88,65 ± 12,508. Pelatihan pemahaman cara pengisian Buku KIA untuk mencegah stunting sangat efektif.