Dewi Ratna Sari

Sari, Dewi Ratna

doi:10.31219/osf.io/ukxwb

Cited by 3 publications

(3 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…dikombinasikan dengan menggunakan bola karet kecil yang berguna untuk melatih genggaman pasien dengan stroke. Terapi dengan menggunakan genggaman bola karet memiliki banyak keunggulan seperti tidak memerlukan alat yang mahal, tida memerlukan tempat yang luas serta dapat dilakukan dimanapun tanpa harus menunggu tenaga kesehatan (Sari et al, 2021).…”

Section: Berdasarkan Data Angka Insiden Terjadinyaunclassified

Perbandingan Implementasi Terapi Genggam Bola Karet Bergerigi dan Tidak Bergerigi Pada Pasien Stroke Nonhemoragik Terhadap Peningkatan Kekuatan Motorik Ekstremitas Atas

Christaputri,

Anam

2023

View full text Add to dashboard Cite

Stroke menjadi penyakit urutan ketiga yang mampu menjadi penyebab kecacatan pada penderitanya, salah satu tenda stroke ialah terjadinya kelemahan pada anggota gerak. Kelemahan ini mampu menurunkan fungsi dan peran seorang individu, sehingga perlu dilakukan peningkatan kekuatan otot, salah satunya dengan pendekatan nonfarmakologis menggunakan terapi genggam bola karet. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui perbandingan terapi genggam bola karet dengan dua jenis bola karet yang berbeda yakni bergerigi dan tidak bergerigi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi perbandingan dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan yang melibatkan dua pasien dengan stroke nonhemoragik yang memenuhi kriteria inklusi. Pasien diinstruksikan melakukan latihan terapi genggam bola karet dalam durasi 7 menit/hari selama empat hari berturut turut dan dilakukan pemeriksaan kekuatan motorik sebelum dilakukan terapi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua jenis bola mampu membantu dalam meningkatkan kekuatan otot pada pasien. Pada pasien 1 dengan jenis bola tidak bergerigi menunjukkan aktivitas peningkatan kekuatan motorik pada hari keempat pemberian terapi, sedangkan pasien 2 dengan jenis bola bergerigi menunjukkan aktivitas peningkatan kekuatan motorik pada hari ketiga pemberian intervensi. Hal ini menunjukkan bahwa terapi genggam bola karet 7 menit/hari selama empat hari berturut turut mampu membantu meningkatkan kekuatan motorik pada pasien stroke nonhemoragik dengan hemiparesis ekstremitas atas. Namun bola karet bergerigi lebih efektif meningkatkan kekuatan motorik. Latihan ini perlu dilakukan secara berkelanjutan agar peningkatan kekuatan motorik mencapai hasil yang diharapkan.

show abstract

Section: Berdasarkan Data Angka Insiden Terjadinyaunclassified

Perbandingan Implementasi Terapi Genggam Bola Karet Bergerigi dan Tidak Bergerigi Pada Pasien Stroke Nonhemoragik Terhadap Peningkatan Kekuatan Motorik Ekstremitas Atas

Christaputri,

Anam

2023

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Kemenkes telah mengetahui adanya berita yang menyebar tentang kematian pasien setelah dilakukan vaksinasi. Adanya berita yang belum jelas kebenarannya membuat kemenkes dan media mengklarifikasi melalui pemberitaan baik melalui media sosial, tayangan televisi dan media lainnya (Sari, 2021). Adanya unggahan yang berisi gambar dan keterangan memiliki maksud lain dari yang sebenarnya, yaitu adanya klarifikasi yang disampaikan kepada masyarakat agar tetap mengikuti vaksinasi.…”

Section: Mengklarifikasi Informasi Respon Terhadap Vaksinasiunclassified

Implikatur pada wacana vaksinasi covid-19 di akun instagram @kemenkes_ri

Risnawati

2021

KEMBARA

View full text Add to dashboard Cite

Implikatur percakapan dimaksudkan untuk menjelaskan dan menerangkan maksud tertentu yang berbeda dengan yang sebenarnya disampaikan oleh penutur. Wacana vaksinasi Covid-19 yang terdapat pada media sosial khususnya Instagram saat ini sedang menjadi bahasan yang paling menarik dan menjadi perhatian masyarakat, terlebih unggahan di media sosial memunculkan persepsi yang berbeda-beda. Pada akun Instagram Kementrian Kesehatan yang berisi informasi penting dan akurat memunculkan adanya maksud tersendiri dibalik unggahan gambar/video. Penelitian ini bertujuan menemukan implikatur pada unggahan vaksinasi Covid-19 akun Instagram @kemenkes_ri. Sumber data penelitian berasal dari unggahan tentang vaksinasi Covid-19 melalui media sosial Instagram. Data primer yang digunakan berupa gambar dan tulisan di akun Instagram @kemenkes_ri tentang vaksinasi Covid-19 selama 3 bulan. Penelitian ini termasuk jenis kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu pengambilan gambar atau dokumentasi secara langsung di media sosial Instagram. Teknik analisis data penelitian ini, yaitu mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis, menyajikan, dan menyimpulkan data. Dari hasil analisis ditemukan implikatur wacana pada vaksinasi yang menekankan adanya informasi penting yang ditujukan kepada masyarakat. Selain itu, pada unggahan kemenkes-ri juga terdapat maksud mengajak masyarakat semua usia khususnya lansia untuk melakukan vaksinasi tanpa rasa takut. Hasil penelitian ini ditemukan empat bentuk implikatur, yaitu (1) mengklarifikasi, (2) menginformasikan, (3) mengajak, dan (4) menenangkan. Pada unggahan akun Instagram kemenkes_ri juga memiliki maksud mengklarifikasi adanya berita tentang kematian setelah dilakukan vaksin. Berbagai informasi tentang vaksinasi diunggah dengan menambahkan gambar dan percakapan untuk menarik perhatian rakyat khususnya pengguna media sosial Instagram agar mengikuti aturan pemerintah terkait vaksinasi. Dari sekian bentuk implikatur dapat diketahui bahwa bentuk menginformasikan dan mengajak sangat dominan dalam implikatur wacana vaksinasi Covid-19. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa implikatur pada wacana vaksinasi covid menekankan pada adanya makna tersembunyi pada unggahan Instagram

show abstract

“…Another school, SMAN 2 Kerinci, also continues to carry out scouting activities during the pandemic with good activities (Oktapratama, 2021). SDN 1 Pulau Beringin Muaradua Oku Selatan continues to carry out extracurricular activities during the pandemic, the provision of materials and directions is carried out online while physical practice is carried out at their respective homes because they are still vulnerable outside the home (Sari, 2021). This is different from SDN Rembul 2 in Tegal which chose to eliminate the scout movement during the pandemic with consideration of the health priorities of students and other school residents (Asrivi, 2020).…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Implementation of Scout Extracurricular Activities at SMPN 10 Surabaya During the Covid-19 Pandemic

Auliyah¹,

Fauzi²

2021

Proceedings of the International Joint Conference on Arts and Humanities 2021 (IJCAH 2021)

View full text Add to dashboard Cite

This study discusses scout extracurricular activities that are still ongoing during the Covid-19 pandemic, departing from the implementation of scout extracurricular activities at State Junior High School 10 Surabaya. Scout extracurriculars are identical with the implementation of outdoor activities, while policies during the learning pandemic are carried out remotely online with the health aspect as the main consideration. The purpose of this study was to determine the implementation of scout extracurricular activities at 10 Surabaya State Junior High School during the Covid-19 Pandemic, as well as the experiences felt by students. The research was conducted using a qualitative descriptive approach with a case study method. The data findings will be analyzed using the Phenomenological Theory proposed by Alfred Schutz. The results showed that the scout extracurricular activities of State Junior High School 10 Surabaya were still being carried out during the Covid-19 pandemic. Scout extracurricular activities are held online according to distance learning policy procedures in Indonesia, with a variety of creative learning strategy policies. In the implementation of online scouting, there are several obstacles. However, with students' creativity and good strategies from the coaches, activities can continue to run well. Students also feel happy every time they take part in a series of activities even from their respective homes, this is because the activities are carried out in a relaxed manner interspersed with joking with many other students.

show abstract

Dewi Ratna Sari

Abstract: Definision and explanation of the operating system structure

Cited by 3 publications

References 2 publications

Perbandingan Implementasi Terapi Genggam Bola Karet Bergerigi dan Tidak Bergerigi Pada Pasien Stroke Nonhemoragik Terhadap Peningkatan Kekuatan Motorik Ekstremitas Atas

Perbandingan Implementasi Terapi Genggam Bola Karet Bergerigi dan Tidak Bergerigi Pada Pasien Stroke Nonhemoragik Terhadap Peningkatan Kekuatan Motorik Ekstremitas Atas

Implikatur pada wacana vaksinasi covid-19 di akun instagram @kemenkes_ri

Implementation of Scout Extracurricular Activities at SMPN 10 Surabaya During the Covid-19 Pandemic

Contact Info

Product

Resources

About