Do Financial Ratios and Financial Characteristics Affect Corporate Social Responsibility Disclosure?

Abstract

Objective – The business world requires that companies not only focus on management and owners, but also that they pay attention to the sustainability of the social environment. This concept is better known as Corporate Social Responsibility. The purpose of this study is to obtain empirical evidence about the factors which influence corporate social responsibility. Methodology/Technique – The independent variables used in this research are: board size, firm size, profitability, liquidity, public ownership, and firm age. The objects used in this study are non-financial companies listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) between 2016 and 2018. The data selected as a research sample of 183 non-financial companies. Sample selection procedures can be obtained from the results of purposive sampling. Findings – The results show that board size, firm size, and profitability all have an influence on corporate social responsibility disclosure. On the other hand, liquidity, public ownership, and firm age have no influence on corporate social responsibility. Type of Paper: Empirical Keywords: Corporate Social Responsibility; Board Size; Firm Size; Profitability; Liquidity; Public Ownership; Firm Age. Reference to this paper should be made as follows: Christina, S; Anggraeni, F; 2019. Do Financial Ratios and Financial Characteristics Affect Corporate Social Responsibility Disclosure?, Acc. Fin. Review 4 (4): 114 – 119 https://doi.org/10.35609/afr.2019.4.4(3)

Determinan Pengungkapan Corporate Social Responsibility

“…Corporate Social Responsibility (CSR) atau yang dikenal luas oleh masyarakat dengan sebutan tanggung jawab sosial didefinisikan oleh Fahad dan Nidheesh (2020) sebagai sebuah gagasan dimana perusahaan secara sukarela memberikan waktu dan uangnya dalam aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan dan sosial bersamaan dengan operasi bisnis hariannya agar dapat membangun tempat di dalam pikiran pemangku kepentingan. Tanggung jawab sosial juga dapat diartikan sebagai sebuah konsep dimana pengembangan bisnis pada saat ini tidak hanya mengharuskan perusahaan untuk fokus terhadap kepentingan manajemen serta pemilik, tapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan sosial (Christina dan Anggraeni, 2019). Tanggung jawab sosial sudah menjadi hal yang wajib dieksekusi oleh perusahaan, dimana pemerintah Indonesia telah mengatur hal tersebut secara eksplisit dalam Undang-Undang No.…”

“…Hubungan agensi dapat diartikan sebagai sebuah hubungan yang terjadi antara manajemen perusahaan dengan para pemangku kepentingan, ataupun hubungan antara agent dan juga principle (Christina dan Anggraeni, 2019). Pada kenyataannya, principle dan agent memiliki kepentingan yang berbeda, yang berujung pada konflik kepentingan antara pemilik serta agent yang menimbulkan agency cost (Palupi, 2019).…”

“…Perusahaan menggunakan laporan tahunan untuk memberikan penjelasan terkait tanggung jawab sosial agar mereka dapat diterima oleh masyarakat, dimana penerimaan dari masyarakat ini diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan nilai perusahaan dan juga keuntungan perusahaan, serta membantu investor untuk dapat mengambil keputusan investasi atas suatu perusahaan (Christina dan Anggraeni, 2019). Pengungkapan tanggung jawab sosial juga dapat menjadi alat yang dimanfaatkan oleh perusahaan untuk bisa menghindari konflik sosial dan lingkungan, dimana praktik pengungkapan dapat dilihat sebagai bentuk akuntabilitas perusahaan kepada publik (Palupi, 2019).…”