Efficient palatal expansion with a quadhelix appliance: an in vitro study using an experimental dental arch model

Abstract

This study used an experimental dental arch model to examine the orthodontic forces generated by a quadhelix appliance in terms of parallel expansion, fan expansion, or a combination of the two. Strain gauges were attached to experimental brass rods that represented the teeth arranged in the shape of an average dental arch to detect forces in the buccal, lingual, mesial, and distal directions. Orthodontic forces generated by different types of activation were compared by Scheffe's multiple test. The largest orthodontic force generated during parallel expansion was observed at the first molar in the buccal direction. When fan expansion was applied, significant orthodontic force was observed at the canine in the mesial and labial directions, whereas force in the mesial and lingual directions was noted at the first molar. When a combination of 3 mm parallel and 5 mm fan expansion was used, the forces generated at the canine and first and second premolar, and first molar were nearly equivalent. Depending on the type of malocclusion, the most appropriate expansion technique may be parallel or fan expansion or a combination of the two. When expanding the entire dental arch simultaneously, a combination of 3 mm parallel and 5 mm fan expansion may be the most suitable.

<p>Efektifitas quad-helix dalam perawatan defisiensi transversal maksila pada anak<p></p>Effectiveness of quad-helix for transverse maxillary deficiency treatment in children<p>

“…9,10 Penilaian perubahan dari efek perawatan dengan menggunakan quad-helix yang dapat dinilai pada pengukuran model studi adalah perubahan dimensi transversal pada maksila, yang meliputi perubahan pada panjang lengkung rahang, jarak intermolar, jarak interkaninus, kedalaman palatum, dan angulasi molar. 7,11,12 Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin mengevalusi hasil perawatan defisiensi maksila pada pasien anak di RSGM Universitas Padjadjaran yang dirawat dengan quad helix. Tujuan penelitian adalah menganalisis perubahan dimensi transversal maksila (panjang lengkung rahang, jarak intermolar, jarak interkaninus, kedalaman palatum, dan angulasi molar) sebelum dan setelah perawatan defisiensi transversal maksila pada pasien anak di RSGM Universitas Padjadjaran yang dirawat menggunakan quad-helix.…”

“…Hasil uji statistik perubahan nilai panjang lengkung rahang menunjukkan hasil yang signifikan dan sejalan dengan hasil penelitian Wong et al 11 yang menyatakan bahwa melalui perawatan ekspansi pada maksila akan memperbaiki bentuk lengkung rahang dan menambah ruangan, dan yang mendapatkan hasil peningkatan panjang lengkung rahang dibandingkan dengan kelompok kontrol pada perawatan ekspansi menggunakan quadhelix dalam penelitiannya. 12 Variabel jarak intermolar mengalami rerata peningkatan sebesar 2.82 mm dari rerata sebelum perawatan 45.65 mm menjadi 48.48 mm setelah perawatan. Peningkatan jarak intermolar dapat terjadi karena aktivasi quad-helix pada loop bagian anterior dan kawat yang terhubung dengan band gigi molar, yang akan menimbulkan gaya dorong pada gigi posterior, dalam hal ini adalah gigi molar ke arah lateral.…”

“…Hasil penelitian ini menunjukkan nilai jarak intermolar setelah perawatan menggunakan quad-helix berada dalam rentang normal. Hasil uji statistik perubahan nilai jarak intermolar sebelum dan setelah perawatan menunjukkan hasil yang signifikan dan sejalan dengan penelitian sebelumnya dari Wong et al 11 , Cozza et al 12 , dan Rub et al 7 yaitu mendapatkan hasil peningkatan pada jarak intermolar setelah perawatan ekspansi maksila menggunakan quad-helix (Tabel.4).…”

Evaluation of the Effect of Removable Maxillary Expanders on Facial Vertical Dimension

“…Lateral and buccal pressures are also determinants in the pyramidal opening of the midline suture of the maxilla, the apex of which is located inside the nasal cavity (4). If the central suture resists, lateral buccal forces cause small fractures in the buccal region of the maxillary alveolar bones, angulation, and anterior open bite (7).…”