Evaluasi Adopsi Teknologi Budidaya Dan Kelayakan Usahatani Padi Di Provinsi Sulawesi Selatan

Abstract

Rice is the strategic commodity as the main foodstuff and the source of the income of most rural households. The application of cultivation technology played an important role towards the increase in the production and the productivity of lowland rice. Therefore, the application of the innovation of recommendation technology in the level of the farmer was the strategy in the increase program in the production of the national rice towards the continuous self-sufficiency. This research was carried out during 2012 in the Sidrap Regency and Luwu, Provinsi South Sulawesi with the survey method. The primary data was gathered through the interview to the respondent's 80 farmers with the questionnaire structure filling. The data was processed with cross tabulation and the level of the appropriateness of the farming was measured with Gross B/C the ratio and profitability. Results of the research showed that adoption of rice technology in the farmer level was adopted with technology recommendation. The analysis of benefit and cost to get gross B/C > 1, based on that the farming of lowland rice in the research territory gave the profit and economically appropriate was made an effort operation.

Counseling on Organic Fertilizers in Increasing Agricultural Productivity in Bangunkarya Village

“…Hal yang perlu diperhatikan dalam pupuk adalah bagaimana pemahaman dalam penggunaan pupuk baik secara jenis, dosis waktu dan tepat cara (Zakaria, 2014). Maka dari itu penyuluhan pembuatan dan penggunaan pupuk organik sangat perlu dioptimalkan dengan melibatkan masyarakat.…”

Kajian Adopsi Inovasi Teknologi Budidaya Dan Produksi Padi

“…Menurut Sumarno ( 2011) dalam (Zakaria et al, 2014) bergantinya varietas padi yang lebih unggul yang ditanam petani dari waktu ke waktu, menunjukkan bukti empiris bahwa varietas unggul terbaru lebih baik dari varietas sebelumnya. Pada Gambar 1 dapat dilihat perubahan perilaku penerapan teknologi benih.…”

“…Pemupukan tanaman secara tepat waktu dan tepat jumlah secara berimbang menjadi factor penentu dalam peningkatan produktivitas (Zakaria et al, 2014). Hasil penelitian menunjukkan beberapa teknologi yang tingkat perubahannya masih relatif kecil yaitu pemupukan organik (15,74 %).…”

“…Kegiatan pemeliharaan pertanaman secara baik dan teratur merupakan kegiatan yang penting dan berpengaruh dalam mempertahankan produktivitas yang telah dicapai. Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) pada usahatani padi sawah saat ini yang dianjurkan adalah perlakuan yang lebih bijaksana dengan penerapan PHT (pengendalian hama terpadu), sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga dengan baik (Zakaria et al, 2014). Dari hasil penelitian, teknologi pengendalian hama penyakit sudah diterapkan cukup baik yaitu sebanyak 71,30 %.…”

“…Hal ini menunjukkan pengendalian hama penyakit dilakukan cukup baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Zakaria (2014) menyatakan bahwa Kegiatan pemeliharaan pertanaman secara baik dan teratur merupakan kegiatan yang penting dan berpengaruh dalam mempertahankan produktivitas yang telah dicapai. Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) pada usahatani padi sawah saat ini yang dianjurkan adalah perlakuan yang lebih bijaksana dengan penerapan PHT (pengendalian hama terpadu), sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga dengan baik.…”