Evaluasi Kualitas Diet pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Jakarta Barat

Abstract

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit memerlukan penanganan medis berupa pengaturan diet, pola hidup yang teratur serta terapi pengobatan. Penanganan medis terutama kualitas diet yang buruk pada penderita diabetes dapat mengakibatkan komplikasi seperti arteri koroner dan penyakit pembuluh darah perifer, stroke, nefropati diabetes, amputasi, gagal ginjal dan kebutaan. Mengingat besarnya dampak negatif yang disebabkan oleh progresivitas penyakit diabetes tersebut perlu dilakukan evaluasi kualitas diet penderita DM agar dapat dijadikan ajuan dalam penentuan rekomendasi perbaikan diet. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas diet penderita diabetes melitus tipe II di Jakarta Barat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel penelitian diambil dengan cara accidental sampling yang memenuhi kriteria sampel dan didapatkan saampel sebanyak 102 orang. Pengumpulan data konsumsi menggunakan metode food recall 2x24 jam kemudian kualitas diet dianalisis menggunakan metode Diet Quality Index-International (DQI-I). Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata skor keberagaman pangan sebesar 17.3±1.74 (mean±SD). Rata-rata skor kecukupan 20.2±3.45 (mean±SD). Rata-rata skor moderasi sebesar 15.4±3.93 (mean±SD). Rata-rata skor keseimbangan zat gizi 1.3±1.35(mean±SD). Rata-rata skor DQI-I (kualitas diet) secara menyeluruh 54.2±7.03(mean±SD). Keberagaman pangan responden cukup baik namun kecukupan, keseimbangan asupan lemak, keseimbangan zat gizi responden masih perlu perbaikan. Oleh karena itu perlu dilakukannya sosialisasi mengenai penatalaksanaan diet DM tipe II yang tidak hanya fokus ke pembatasan konsumsi karbohidrat dan gula saja tetapi secara menyeluruh agar dapat meningkatkan kualitas diet responden.

Korelasi Self-Care Dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 Di Kota Pekanbaru

“…6 Penyakit DM adalah penyakit kronik yang memerlukan perawatan dan pengelolaan dengan baik untuk mencegah risiko komplikasi di masa mendatang. 7,8 Hal penting dalam perawatan pasien dengan DM bukanlah mengenai apa namun bagaimana pasien DM mampu mengelola kehidupan mereka dengan tantangan kesehatan yang mereka alami. 9 Pasien dengan diabetes mellitus diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengontrol penyakitnya dengan cara melakukan perawatan diri (self-care).…”

“…Pengaturan makanan pasien DM terutama jumlah makanan yang dikonsumsi menyebabkan perubahan pola makan pasien DM tipe 2, hal ini sering menimbulkan dilema penderita DM tipe 2 dalam pelaksanaan dietnya. 8,19,20 Konsumsi makanan tinggi lemak, garam dan gula adalah bentuk diet yang tidak sehat. Tren ini cenderung terjadi pada gaya hidup masyarakat di perkotaan, selain itu makanan instan, yang sangat populer di kalangan kebanyakan orang, dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.…”

“…Perubahan kebiasaan makan ini berkaitan dengan perubahan gaya hidup. 8,21 Penelitian Kumari et al menyebut…”

“…Hasil uji statistik juga menunjukkan adanya hubungan antara diet dengan kualitas hidup pasien DM (p = 0,000). 8,19,20 Kurangnya kegiatan fisik adalah faktor risiko yg bisa dimodifikasi dalam penyakit kronis misalnya penyakit jantung, stroke iskemik, kanker usus, kanker payudara & DM tipe 2. Hal ini pula dikaitkan dengan kesehatan krusial lainnya yaitu kualitas hidup.…”

Modern Dressing Applications Use Hydrogel as Autolysis Debridement in Patients Diabetic Ulcer

“…The results of the recapitulation from the West Java Health Service in 2020 on the West Java open data website, states that Diabetes Mellitus in West Java has experienced a significant increase, namely 21.36% from 2019 totaling 848,455 to 1,078,857 people, in the last two years had an average value of 963,656 people, the highest cases were in Bekasi district totaling 242,169 people and the lowest were in the city of Banjar totaling 2,340 people (Dinas Kesehatan, 2020).…”