Ekstrak kitosan dari cangkang kepiting bakau (Scylla serrata) diketahui dapat menurunkan kolesterol. Formulasi ekstrak kitosan cangkang kepiting bakau dibuat dalam bentuk suspensi granul effervescent menggunakan variasi kadar komponen basa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan natrium bikarbonat 25% (F1) dan natrium bikarbonat 30% (F2) terhadap sifat fisik granul effervescent sebelum dan sesudah rekonstitusi. Formulasi granul effervescent ekstrak kitosan cangkang kepiting bakau dilakukan dengan metode granulasi kering, yaitu tidak menggunakan air atau pelarut lain. Hasil penelitian menunjukkan granul effervescent yang dihasilkan memenuhi syarat dengan laju alir (F1 3,1 detik); (F2 7,1 detik), sudut diam (F1 23,9˚); (F2 24˚), kadar air (F1 1,6%); (F2 2%), persentase fines (F1 5,6%); (F2 34,31%), waktu dispersi (F1 01,49 menit); (F2 03,65 menit), tinggi buih (F1 3,5 cm); (F2 3,2 cm), pH (F1 4,23); (F2 5,15), viskositas (F1 2,22 mPa.s); (F2 1,91 mPa.s). Keseluruhan evaluasi memenuhi persyaratan kecuali pH pada F1, sehingga F2 merupakan formula terbaik karena menghasilkan pH yang tidak terlalu asam dibandingkan dengan F1 dan F2 menjadi granul effervescent yang paling banyak disukai karena memiliki rasa yang segar.