Fuzzy MADM Approach for Rating of Process-Based Fraud

Abstract

Process-Based Fraud (PBF) is fraud enabled by process deviations that occur in business processes. Several studies have proposed PBF detection methods; however, false decisions are still often made because of cases with low deviation. Low deviation is caused by ambiguity in determining fraud attribute values and low frequency of occurrence. This paper proposes a method of detecting PBF with low deviation in order to correctly detect fraudulent cases. Firstly, the fraudulence attributes are established, then a fuzzy approach is utilized to weigh the importance of the fraud attributes. Further, multi-attribute decision making (MADM) is employed to obtain a PBF rating according to attribute values and attribute importance weights. Finally, a decision is made whether the deviation is fraudulent or not, based on the PBF rating. Experimental validation showed that the accuracy and false discovery rate of the method were 0.98 and 0.17, respectively.

Deteksi Fraud Menggunakan Metode Model Markov Tersembunyi Pada Proses Bisnis

“…Fraud merupakan penyimpangan yang merugikan, baik dalam skala kecil maupun besar [4]. Jenis-jenis fraud yang terjadi menurut proses bisnis dapat dipahami sebagai processbased fraud (PBF) [2]. Jenis-jenis PBF yang dimaksud akan dijelaskan sebagai berikut.…”

“…Terjadi dengan cara pelaku melompati/melewati aktivitas yang bersifat sequence/sekuens biasa yang menjadi urutan baku pada SOP dari proses bisnis yang dijalankan tersebut [2].…”

“…Terjadi apabila sumber daya/resource mengerjakan aktivitas yang tidak dialokasikan untuk diselesaikan oleh sumber daya tersebut menurut SOP [2].…”

“…Terjadi apabila pelaku/resource mengerjakan lebih dari satu aktivitas dalam sebuah kasus, bisa juga disebabkan oleh penyelesaian aktivitas oleh pelaku dengan wewenang jabatan lebih rendah [2].…”

“…Penelitian ini mengangkat implementasi metode Model Markov Tersembunyi untuk penggalian fraud pada proses bisnis. Proses bisnis merupakan sekumpulan aktivitas bisnis yang saling berkaitan secara logis dan bekerjasama untuk menghasilkan sebuah nilai/tujuan tertentu [2,3]. Alur kerja proses bisnis ialah sebagai berikut: pembentukan Prosedur Operasional Standar (SOP) sebagai tatanan baku sebuah proses bisnis yang akan dilakukan, akan diikuti dengan beberapa kasus yang menjalankan proses bisnis tersebut, sesuai dengan SOP yang ada.…”