2021
DOI: 10.1111/bld.12403
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Importance of sex education for a successful transition to life after school: Experiences of high school girls with intellectual disability

Abstract: Accessible summary Quality sex education is important for all students. It also helps with a successful transition to life after school. We talked to 11 Australian high school girls with intellectual disability. We wanted to know what they think about their sex education at school. The girls told us that they were often not included in Individual Learning Plan meetings. They were also not consulted about what they would like to learn in sex education. Sex education classes were largely inaccessible for them.… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

1
5

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(4 citation statements)
references
References 38 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Pendidikan seks dapat dikatakan sebagai upaya pemberian informasi, pengajaran, dan penyadaran mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seksual seperti biologis, psikologis, dan psikososial sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan manusia (Mukti, 2018;Ratnasari & Alias, 2016). Pendidikan seks menjadi suatu hal yang sangat fundamental bagi semua kalangan usia karena merupakan komponen inti dari pendidikan yang komprehensif dan berkualitas tinggi, serta memungkinkan remaja untuk dapat mengembangkan pengetahuan, sikap, dan nilai positif untuk membuat pilihan yang sehat tentang seksualitas atau hubungan mereka (Strnadová et al, 2021). Selain itu, tujuan pendidikan seks bersifat berkelanjutan, dalam artian bahwa pendidikan seks menghantarkan manusia terhadap transisi kehidupan pasca sekolah mencakup pekerjaan, kehidupan mandiri dan kualitas hidup yang baik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Pendidikan seks dapat dikatakan sebagai upaya pemberian informasi, pengajaran, dan penyadaran mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seksual seperti biologis, psikologis, dan psikososial sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan manusia (Mukti, 2018;Ratnasari & Alias, 2016). Pendidikan seks menjadi suatu hal yang sangat fundamental bagi semua kalangan usia karena merupakan komponen inti dari pendidikan yang komprehensif dan berkualitas tinggi, serta memungkinkan remaja untuk dapat mengembangkan pengetahuan, sikap, dan nilai positif untuk membuat pilihan yang sehat tentang seksualitas atau hubungan mereka (Strnadová et al, 2021). Selain itu, tujuan pendidikan seks bersifat berkelanjutan, dalam artian bahwa pendidikan seks menghantarkan manusia terhadap transisi kehidupan pasca sekolah mencakup pekerjaan, kehidupan mandiri dan kualitas hidup yang baik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun, dalam menyampaikan pendidikan seksual terhadap siswa sekolah dasar, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Jika dilihat dari keadaan psikologis dan intelektualnya, anak siswa sekolah dasar telah memasuki tahap operasional konkrit yang sudah cukup matang untuk menggunakan pemikiran logika atau operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang ada saat ini sehingga penyampaian pendidikan seksual harus secara perlahan dan sederhana (Juwantara, 2019) UNESCO dalam Pedoman Internasional Pendidikan Seksualitas pun sudah menegaskan bahwa semua anak muda berhak atas pendidikan seks yang berkualitas (Strnadová et al, 2021). Istilah "semua" yang dimaksud tersebut berarti semua siswa termasuk siswa dengan disabilitas (Bahri, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Compared with the general population, people with intellectual disability experience additional barriers to cervical screening due to stigma and discrimination, community misassumptions and non-inclusive healthcare practices ( 8–11 ). Lack of knowledge and awareness about screening and its importance in preventing cervical cancer among people with intellectual disability can result from a lack of accessible health promotion information ( 10 , 12 , 13 ) and the withholding of comprehensive sex education in schools, due to misplaced family and community-based fears that it may promote sexual activity or increase vulnerability to sexual abuse ( 14 ). Fears and anxiety about screening processes among people with intellectual disability can be compounded by poor clinical interactions with healthcare providers, who may lack skills and confidence to communicate effectively and to provide culturally safe screening services ( 15–18 ).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%