Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dzikir dalam menurunkan tingkat stres dan juga untuk mengetahui hubungan antara tekanan darah dan detak jantung terhadap tingkat kesetresan mahasiswa fisika. Sampel yang digunakan sebanyak 3 mahasiswa, yang ditentukan menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengukur tekanan darah pre-test dan post-test dengan pengulangan masing-masing sebanyak 3 kali pengulangan. Diperoleh hasil untuk pengukuran tekanan darah akibat pengaruh dzikir menunjukkan angka penurunan meskipun terdapat angka kenaikan tetapi masih dalam rentang normal. Untuk jumlah detak jantung yang terukur cenderung mengalami penurunan pada mahasiswa ke-1, ke-2 dan ke-3 secara berurutan sebesar 2,67/menit, 4,33/menit dan 0,33/menit, sehingga hal ini mengindikasikan adanya potensi dzikir yang mampu menurunkan tingkat stres. Dan hasil uji Paired sample T-test berpasangan didapatkan nilai signifikan (P>0.05).
PENDAHULUANPadatnya kegiatan akademik dan non akademik mengakibatkan mahasiswa rentan terkena dampak stres (Legiran et al., 2015). Terdapat empat faktor penyebab stres pada mahasiswa, yaitu faktor akademik, faktor lingkungan, faktor emosi, dan faktor sosial (Navas, 2012). Tuntutan akademik, penilaian sosial, manajemen waktu serta biaya perkuliahan dapat memicu keadaan stres pada mahasiswa (Susane L, 2017). Stres akademik yang terjadi pada siswa adalah hasil persepsi subjektif terhadap ketidaksesuaian/ketidakcocokan antara harapan lingkungan dengan kemampuan yang dimiliki siswa (Gusniarti, 2002).Stres belajar juga dapat diartikan sebagai beban mental yang dialami oleh siswa/mahasiswa karena faktor-faktor penyebab tertentu yang berhubungan dengan proses kegiatan di lingkungan belajar. Stres dibidang akademik pada anak juga bisa muncul saat harapan untuk menpencapai prestasi akademik meningkat, baik dari orang tua, guru atau pun teman sebaya, tetapi harapan tersebut tidak sesuai dengan kemampuannya (Shahmohammadi, 2011). Kondisi stres yang terjadi pada mahasiswa dapat berakibat negatif seperti, terjadi penurunan produktifitas, sulit berkonsentrasi, penurunan kemampuan mengingat informasi, mempengaruhi pengambilan keputusan, dan terganggunya kesehatan seperti gagal jantung, tekanan darah tinggi, pusing, dan mual (Wahyuni, 2017). Tanda-tanda gejala terjadinya stres yang dialami seseorang terbagi menjadi dua yaitu gejala Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/i ndex.php/briliant