Internet altruistic behavior and self-consistency and congruence among college students: A moderated mediation model of self-efficacy and self-esteem

Alasan Kenapa Melakukan Internet Altruistik Behavior?

“…Saat ini, dengan pesatnya kemajuan teknologi dan popularitas internet, altruisme di dunia maya telah menyebar luas dan menjadi bentuk penting dari altruism (Zheng et al, 2018a). Beberapa penelitian telah menguraikan perilaku altruism secara online (Jiang et al, 2017;Luo et al, 2021;McAuliffe et al, 2018;Swapna, 2014;Zheng et al, 2018a), di ikuti dengan situasi pandemic, terjadi peningkatan perilaku altruistic online dan berikut penelitiannya (Vieira et al, 2020). Dalam penelitiannya Bati dan Singh, (2018) menceritakan bagaimana penelitian terkait metode tradisional terkait altruism dengan menggunakan metode survei dan eksperimen labor, perlu di gantikan dengan metode yang lebih otomatis dan cepat dengan memanfaatkan pengamatan yang dilakukan melalui ponsel.…”

“…Pertama, adalah kondisi personal. Beberapa kondisi ini meliputi, level empati (McAuliffe et al, 2018), emotional intelegency (Huang et al, 2018), kepribadian (Zheng et al, 2021, self efficacy (Xianliang & Wang, 2017;Zheng et al, 2016;Zheng & Wang, 2010), mindfulness (Lv et al, 2021), self konsistensi (Luo et al, 2021) dan rasa syukur (Jiang et al, 2017), self esteem (Zheng et al, 2021), serta kesesuaian diri (Zheng et al, 2018b).…”

“…Sedang disisi lain penelitian mengungkapkan sekalipun individu memiliki kepercayaan pada perilaku dunia yang adil tidak serta merta individu akan melakukan IAB. Individu perlu termotivasi melalui rasa syukur sebelum akhirnya melakukan IAB (Zhang et al, 2021).…”